Tergiur Emas Murah, Belasan Warga Bandung Ini Rugi Hingga Miliaran Rupiah

- 6 September 2020, 09:00 WIB
Ilustrasi emas batang.
Ilustrasi emas batang. /PEXELS/Michael Steinberg

PRFMNEWS – Nasib naas menimpa Ully dan sebelas orang lain yang tertipu oleh penjual emas via online. Ia dan korban lainnya harus menderita kerugian hingga total sekira 1 miliar rupiah.

Kejadian bermula saat ia mengetahui temannya memesan logam mulia yang dijual dengan harga di bawah pasaran. Akun facebook Ginceu Iluva yang diduga sebagai pelaku penipuan, saat itu menjual emas dengan sistem pre order seharga Rp15 juta untuk logam mulia antam seberat 25 gram.

Ully mengaku percaya dengan akun itu lantaran, beberapa temannya telah menerima emas yang dipesan dari akun tersebut. Sehingga tanpa pikir panjang, Ully memutuskan untuk ikut membeli emas di tempat yang sama.

 

Baca Juga: Bandara Husein Bakal Tak Layani Penerbangan Mancanegara, Pengamat: Jangan Anggap Remeh Rute Domestik

“Saya berpikir ketika dia menjual 25 gram (logam mulia-red) yang pada saat itu Rp23 juta, dia bisa jual Rp15 juta. Buat saya pribadi, karena ada teman-teman yang barangnya sampai, berarti saya berpikir ini harganya bisa murah sekali. Dia juga bilang dia kenal orang dalam, orang Antam,” ungkapnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Sabtu (5/9/2020).

Ia menuturkan bahwa dirinya membeli logam mulia pada tanggal 14 dan 15 Juni 2020 lalu dan melakukan pembayaran terlebih dahulu baru kemudian dikirimkan 2 minggu kemudian. Namun saat hari dimana harusnya ia mendapatkan emas tersebut, dirinya tidak kunjung menerima barang beliannya.

“Sampai pada pembelian logam mulia, saat saya membeli pada tanggal 14 dan 15 Juni memang barangnya dikirimnya 2 minggu kemudian karena sistemnya PO (pre order-red). Pada saat 1 Juli, harusnya barang itu datang tapi barangnya tidak datang. Sampai akhir Juli pun tidak datang,” tuturnya.

Baca Juga: Kemenag Sebut Tidak Ada Sertifikasi Penceramah yang Ada Penceramah Bersertifikat

Berbekal penasaran, akhirnya Ully dan korban lainnya memutuskan untuk menuju Jakarta dimana diduga penipu tersebut tinggal. Ketika sampai di rumah diduga penipu, ia kaget ternyata puluhan orang sudah berkumpul di situ.

“Akhirnya tanggal 1 Agustus kita rencana untuk ke Jakarta, untuk melihat ke lokasi alamatnya dia. Ternyata disitu sudah banyak ada puluhan orang, yang memang kasusnya seperti saya. Akhirnya disitu dibuat grup, ternyata korbannya itu banyak sekali seluruh Indonesia. Ada kurang lebih 300 orang, ada yang nilainya Rp1 M, ada yang ratusan juta, ada Rp700 juta, Rp500 juta, saya kena Rp54,9 juta,” tutur Ully.

 

Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Swab Test di Kawasan Industri Ditingkatkan

Untuk menindaklanjuti kejadian ini, Ully menyebut beberapa korban lain telah melapor ke petugas kepolisian. Pasalnya, akun facebook milik terduga penipu tersebut tidak bisa diakses oleh para korban.

“Setiap orang yang meng-up (kasus penipuan ini-red) itu diblokir, kemudian komennya juga ditutup. Setelah itu dia juga coba jualan di instagram. Kita berusaha untuk lapor dulu (ke polisi-red), tapi belum ada tindak lanjut. Ada yang minggu lalu lapor, ada yang dua minggu lalu,” jelasnya.

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x