Network
PRFMNEWS - Aksi penipuan secara daring atau online di media sosial masih marak terjadi pada bulan Ramadhan ini.
Terbaru, warga Bandung bernama Aulia yang aktif menggunakan media sosial, tertipu saat membeli produk peralatan makan dari salah satu akun toko online di Instagram bernama @distributor_perabot yang menawarkan alat-alat rumah tangga dengan harga terjangkau dan gratis ongkos kirim namun tidak bisa COD (bayar di tempat), Selasa 27 April 2021.
Aulia yang tertarik dengan produk melamin tableware satu set berwarna biru yang diiklankan dalam akun Instagram tersebut.
Tak pikir panjang melakukan pemesanan setelah transaksi dan mengisi form order melalui nomor whatsapp yang tertera dalam akun tersebut. Uang senilai Rp120.000 tanpa curiga ia transfer ke rekening penipu dengan janji dalam waktu dua atau tiga hari barang akan dikirim ke rumahnya.
Baca Juga: Update Harga Sembako di Pasar Jawa Barat Hari Ini 2 Mei 2021
"Mulai chat Tanggal 27 April 2021, transfer hari itu juga, tapi siangnya," Kata Aulia kepada redaksi Radio 107,5 PRFM, Sabtu 1 Mei 2021.
Setelah menunggu empat hari, Aulia baru curiga bahwa ia telah menjadi korban penipuan karena nomor Whatsapp-nya ternyata telah diblokir oleh admin toko online tersebut ketika hendak menanyakan kenapa barang yang ia pesan tak kunjung diterimanya.
"Iya kabarnya barang datang 2-3 hari, sampe hari keempat malah diblok, diminta nomor resi dari awal, ga ngasih," kata dia.
Hati2 gais, liat olshop hrs bner2 teliti, jgn smpe ceroboh kya aku yaa
Bisa2nya aku nampak bodoh, wlau ga sbrapa, tpi takutnya dluar sana ada yg bnr2 btuh brangnya dgn kondisi ekonomi pas2an, bkal bner2 mrugikan korban2nya,
Klo mau blnja udh pling bnr ditoko online terkenal aja???????? pic.twitter.com/1vXRdMlqkz— caturday⁷ night???? (@ngadingadilau) May 1, 2021
Baca Juga: Liga Italia: Inter Selangkah Lagi Rajai Italia dan Akhiri Dominasi Juventus
Meski tertipu, namun Aulia memutuskan untuk ikhlas. Dia hanya tak mau lagi ada orang lain yang menjadi korban penipuan toko online tersebut.
Sehingga ia berpesan kepada masyarakat agar membeli suatu produk hanya di toko online terkenal saja.
"Walaupun sedikit, ini bukan masalah nominal, tapi kasihan nantinya memakan korban untuk orang awam yang sedang benar-benar membutuhkan barang yang dipesan,” kata dia.
“Kondisi ekonomi pas-pasan, tapi malah kena tipu bakal merugikan sekali. Semoga jangan sampai ada korban lagi" tutupnya.***
