Kerumunan di Dipatiukur Tak Terhindarkan Padahal Jalan Ditutup, Camat Beri Komentar

- 26 Desember 2020, 22:06 WIB
Kondisi lalu lintas di kawasan Dipatiukur, Kota Bandung, Sabtu 26 Desember 2020 malam.
Kondisi lalu lintas di kawasan Dipatiukur, Kota Bandung, Sabtu 26 Desember 2020 malam. /Netizen PRFM-Iren

“Memang kerumunan warga itu luar biasa, karena mungkin magnetnya di Dipatiukur itu luar biasa yang dari luar Bandung juga pada ada di sana. Jadi kerumunan, walaupun kita sudah woro-woro, spanduk, dan media sosial untuk sosialiasi, tapi tetap saja banyak,” jelasnya.

Usut punya usut, setelah mendapatkan keterangan dari pedagang, Krinda menyatakan para pedagang yang nekat berjualan di Dipatiukur karena tuntutan ekonomi.

Baca Juga: Ada Wahana Kandang Singa Terbuka, Harga Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung Naik Jadi Rp50 Ribu

“Kalau saya nanya tidak pada ngaku (alasannya-red) tapi berani aja kucing-kucingan terus. Jadi kelihatannya mereka itu kebutuhan ekonomi juga. Saya Tanya ‘kenapa maksa-maksa saja?’ mereka jawab ‘kalau berjualan di sini itu kalau dua hari jualan Sabtu-Minggu di DU itu bisa menghidupi keluarga selama seminggu’ gitu,” tutur Krinda.

Ia menyebut para pedagang tersebut tak hanya datang dari Kecamatan Coblong. Beberapa pedagang tersebut diketahui berasal dari Cimahi, Ujungberung, hingga Jakarta.

“Berasal dari luar Coblong, ada yang dari Cimahi, Ujungberung, katanya kalau jualan di Coblong itu misalnya harga di tempat lain Rp5 ribu dan di jual di Coblong Rp10 ribu itu tidak ada yang nawar. Bahkan, katanya tidak laku di Jakarta, dijual di Coblong itu bisa laku,” tambahnya.***

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x