Berusia 1 Tahun, Masjid Raya Al Jabbar Kini Miliki Fasilitas Baru Semakin Menarik

- 1 Januari 2024, 10:00 WIB
Bagian dalam Masjid Raya Al Jabbar Gedebage, Kota Bandung Senin, 20 Maret 2023.
Bagian dalam Masjid Raya Al Jabbar Gedebage, Kota Bandung Senin, 20 Maret 2023. /prfmnews/Dedy Mullyana

PRFMNEWS – Masjid Raya Al Jabbar, Gedebage, Kota Bandung telah genap berusia satu tahun. Acara milad ikon baru kebanggan masyarakat Jawa Barat (Jabar) ini diisi dengan kegiatan bertajuk “Sambara” atau Satu Tahun Membersamai Masjid Raya Al Jabbar.

Rangkaian acara Sambara yang digelar pada Sabtu, 30 Desember 2023 dimulai sejak Subuh hingga malam hari. Ribuan jemaah pun menghadiri milad satu tahun Masjid Raya Al Jabbar yang diresmikan Gubernur Jabar periode 2018-2023, Ridwan Kamil.

Di usia 1 tahun, sejumlah fasilitas baru pun kembali hadir di area Masjid Raya Al Jabbar selain Museum Galeri Rasulullah yang sudah bisa dikunjungi oleh masyarakat dengan memesan tiket masuk secara gratis melalui aplikasi Sapawarga Jabar Super Apps.

Baca Juga: Flyover Pasupati Tampil dengan Cahaya Kembang Api Virtual

Fasilitas baru yang kini belum beroperasi secara penuh ini diyakini akan semakin menambah jumlah pengunjung Masjid Raya Al Jabbar ke depannya. Seperti halnya ketika Museum Galeri Rasulullah sudah dibuka untuk umum, jumlah kunjungan ke masjid terapung pertama di Jawa Barat itu semakin meningkat.

Wakil Sekretaris DKM Masjid Raya Al Jabbar Dewi Sartika mengatakan fasilitas menarik terbaru yang kini dimiliki masjid karya arsitek Ridwan Kamil itu antara lain taman tematik Nabi Musa dengan perahu raksasanya.

“Lalu ada taman Nabi Daud dengan ikan pausnya atau Taman Nabi Adam. Lalu ada jogging track dan tentunya museum yang menceritakan sejarah perkembangan Islam,” ungkap Dewi, Sabtu 30 Desember 2023.

Untuk itu Dewi mengajak agar masyarakat baik dalam maupun luar wilayah Jabar bersama-sama memakmurkan dan memelihara Masjid Raya Al Jabbar.

Baca Juga: Anak Usia 7 Tahun Hanyut Masuk ke Gorong-gorong di Bandung

“Terus memakmurkan masjid, dengan memelihara, menjaga Masjid Raya Al Jabbar. Sebab bukan hanya untuk kita saat ini namun untuk anak dan cucuku kita juga," tuturnya.

Dewi menjelaskan lebih lanjut bahwa Masjid Raya Raya Al Jabbar sejak awal diresmikan pada 30 Desember 2022 tidak pernah sepi dari kunjungan jamaah. Bukan hanya warga Jabar, namun dari berbagai daerah di Indonesia bahkan dari Asia Tenggara yang menjadikan masjid ini sebagai destinasi wisata religi saat ke Bandung.

Menurutnya kunjungan paling sedikit dalam sehari mencapai 5 ribu jamaah dan terbanyak pernah mencapai 43 ribu dalam sehari.

"Setahun yang datang lebih dari 4 juta jamaah, terdata melalui CCTV. Tapi saya kira lebih dari itu," ujarnya dalam talkshow Sambara.

Baca Juga: Perubahan Jadwal KA Lokal Bandung Raya dan Garut Per Januari 2024, Peron Baru Stasiun Cimindi Diaktifkan

Menurutnya sebagian besar fasilitas di Masjid Raya Al Jabbar dibangun serba digital. Pengunjung akan tercatat secara otomatis melalui CCTV di dua jembatan panjang bagian selatan dan utara masjid.

"Ada CCTV yang dapat meng-capture lensa mata pengunjung sehingga bisa langsung menghitung. Kalau dirata-rata 12 ribuan jamaah datang setiap harinya," terangnya.

Adapun terkait serangkaian acara Sambara, diawali dengan salat Subuh berjamaah yang dilanjutkan dengan tausiyah akbar oleh Ustadzah Oki Setiana Dewi dan Ustadz Yayat Ruhiyat, ribuan jamaah hadir. Selain di dalam masjid, di luar pun diramaikan dengan pameran dan bazar yang berlangsung hingga malam hari.

Plh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Dodo Suhendar mengungkapkan, Masjid Raya Al Jabbar kini menjadi ikon penting bagi masyarakat Jabar khususnya dan Indonesia pada umumnya. Bahkan masyarakat Asia Tenggara pun sudah mulai mencintai masjid ini.

Baca Juga: Kecelakaan di Jalan Soekarno Hatta Bandung, Warga Sumsel Meninggal Dunia

"Datang ke Masjid Raya Al Jabbar menjadi pengalaman ibadah yang indah, menikmati lanskap dan wisata religi dalam satu tempat," ungkap Dodo.

Masjid Raya Al Jabbar yang kini menjadi ikon kokohnya religiusitas masyarakat di Jawa Barat mampu menampung jemaah hingga sebanyak 33 ribu hingga 40 ribu orang, 10 ribu di antaranya dapat ditampung di dalam masjid.

Masjid ini dibangun selama lima tahun yang didesain oleh Ridwan Kamil atas inisiasi bersama dengan mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan. Luas masjid ini adalah 99 x 99 sesuai dengan jumlah Asmaul Husna.

Luas lahan keseluruhan yang mencapai 21 Ha menunjukkan masjid dibangun pada abad ke-21. Memiliki empat menara dengan ketinggian 99 meter, Al Jabbar sendiri merupakan salah satu asmaul husna yang memiliki arti Maha Besar atau Maha Perkasa.

"Siapa saja yang pernah datang ke Masjid Raya Al Jabbar akan memiliki kenangan indah. Mari makmurkan dengan syiar Islam yang semakin kokoh seperti Al Jabbar, " tutur Dodo.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah