Tak hanya pada kurikulum. Sekolah pun harus menyiapkan skenario pelaksanaan pembelajaran tatap muka.
"Jadi ada paruh hari, ada paruh waktu jam mengajar, ada paruh jumlah siswa. Jadi mungkin sekolah dimulai hanya sehari atau dua hari seminggu itu pun dibuat shift pagi dan shift siang. Jadi jam pelajaran yang biasa 40 menit dikurangi jadi 20 menit. Kemudian jumlah siswa biasa 40 dikurangi jadi 15," paparnya.
Baca Juga: Rajin Konsumsi Brokoli dan Kubis untuk Jaga Kesehatan Jantung
Saat sekolah kembali menggelar pembelajaran tatap muka di sekolah, maka disdik Kabupaten Bandung dipastikan akan melakukan pengawasan terkait protokol kesehatan.***