Network
PRFMNEWS - Sejak pengalihan rute sebagian penerbangan pesawat jet berbadan besar ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati pada Juli 2019 lalu, Bandara Husein Sastranegara kota Bandung kehilangan penumpang mereka hingga 80 persen. Hal tersebut turut mempengaruhi pula sektor pariwisata di kota Bandung yang anjlok cukup signifikan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) kota Bandung, Dewi Kaniasari menuturkan, penurunan angka kunjungan wisata sudah mulai terasa cukup drastis pada pertengahan Juli 2019 lalu. Kondisi ini diperparah lagi dengan situasi pandemi Covid-19 yang melanda dunia, sehingga memaksa Pemerintah mengambil kebijakan ketat.
Baca Juga: Pesawat N250 PA01 Gatotkaca Jadi Koleksi di Museum Pusat Dirgantara Mandala Yogyakarta
Dalam catatan Disbudpar, Dewi mengatakan, kunjungan wisatawan ke kota Bandung termasuk di antaranya yang menggunakan pintu masuk melalui Bandara Husein Sastranegara pada tahun 2018 lalu, mencapai angka 7,9 juta wisatawan domestik dan asing. Namun, setelah sejumlah penerbangan di alihkan ke BIJB Kertajati penurunan mulai terasa.
“Angkanya sebetulnya sudah ada tahun 2019 kemarin ya. Dari Juli 2019 sampai sebelum covid bulan Maret lalu itu angka nya sudah nge drop sampai 80 persen. Yang tadinya rata rata terakhir tahun 2018 lalu itu 7,9 juta, nah itu udah mulai ngedrop di 2019 bulan juli pada saat sebagian rute penerbangan pesawat jet ini di alihkan dari Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati,” ungkap Dewi di Bandara Husein Sastranegara, Kamis 20 Agustus 2020.
Baca Juga: Wisatawan dan Pengusaha Wisata di Pangandaran Wajib Pakai Masker Agar Pangandaran Tak Ditutup
Dengan kebijakan baru dari Kementerian Perhubungan, yang membolehkan kembali Bandara Husein Sastranegara Bandung mengoperasikan rute penerbangan yang menggunakan pesawat jet, Dewi berharap kebijkana tersebut bisa kembali mendongkrak sektor pariwisata kota Bandung yang tengah terpuruk akibat pandemi.***
