PMI Kota Bandung Bentuk Posko Covid-19, Oded: Ini Menunjukkan Semangat Untuk Perangi Covid-19

- 22 Juli 2020, 11:06 WIB
Walikota Bandung Oded M. Danial saat menghadiri peresmian posko Covid-19 di Kantor PMI Kota Bandung, Rabu 22 Juli 2020.*
Walikota Bandung Oded M. Danial saat menghadiri peresmian posko Covid-19 di Kantor PMI Kota Bandung, Rabu 22 Juli 2020.* /TOMMY RIYADI/PRFM

PRFMNEWS - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung secara resmi membentuk ruang posko Covid-19. Peresmian dilaksanakan di Kantor PMI Kota Bandung, Rabu 22 Juli 2020 dan dihadiri Wali Kota Bandung Oded M. Danial.

Ketua PMI Kota Bandung Ade Kosyanto mengatakan, ruang posko Covid-19 dibentuk sebagai langkah sosialisasi penerapan protokol kesehatan menuju adaptasi kebiasaan baru (AKB).

"Kita lakukan edukasi dan sosialisasi (protokol kesehatan) kepada masyarakat," kata Ade ditemui usai acara peresmian.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bandung Raya dan Jawa Barat Hari Ini, Berpeluang Hujan Sore Nanti

Ade mengatakan, penerapan protokol kesehatan sangat sederhana mulai dari mencuci tangan, memakai masker, jaga jarak, olahraga teratur, dan hidup sehat.

PMI katanya, akan mensosialisasikan prokol kesehatan secara terus menerus kepada masyarakat.

"Masyakarat bisa datang kesini atau telepon, kita layani langsung apa yang mereka minta, khusus dalam rangka protokol kesehatan," katanya.

Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengapresiasi langkah PMI yang membentuk posko Covid-19. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa warga Kota Bandung memiliki semangat tinggi untuk memerangi Covid-19.

"Terimakasih ke PMI, yang semangat terus bekerja hampir 4 sampai 5 bulan masih semangat dengan adanya peresmian posko Covid. Dengan adanya posko ini, menunjukkan semangat warga Kota Bandung untuk memerangi Covid-19," katanya.

Baca Juga: Tanggapi 18 Lembaga Negara yang Dibubarkan, Lingkar Madani: Dewas KPK Juga Perlu Dibubarkan

Oded mengatakan, memasuki masa AKB ini, tren perkembangan kasus Corona di Kota Bandung terus menurun. Positif Covid-19 aktif kata dia saat ini hanya berjumlah 21 orang.

Yang ia khawatirkan di masa AKB ini adalah perilaku warga yang masih kurang disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Paling khawatir perilaku warga dalam physical distancing, sudah tidak memakai masker. Apalagi di pasar, misalnya, harus terus dipantau dan diedukasi," katanya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x