Wacana Flyover Nurtanio, Pemkot Bandung Usul Benahi Drainase di Sekitarnya

- 27 November 2022, 10:33 WIB
Ilustrasi flyover
Ilustrasi flyover /PRFM



PRFMNEWS - Pemerintah mewacanakan pembangunan Flyover Nurtanio sepanjang 550 meter yang membentang dari Jalan Nurtanio hingga Jalan Abdurahman Saleh, Kota Bandung pada Agustus 2023.

Diketahui, rencana pembangunan flyover Nurtanio merupakan program dari pemerintah pusat yang dilaksanakan di Kota Bandung untuk mendukung kereta cepat Jakarta-Bandung sebagai bentuk konektivitas.

Terkait ini, Pemerintah Kota Bandung mengusulkan agar drainase di sekitar flyover juga dibenahi.

Baca Juga: Kota Bandung Bakal Punya Flyover Baru April 2024, Dibangun Lintasi 3 Kelurahan Total Uang Ganti Rugi Rp120 M

Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna menilai perlunya pembangunan yang difkuskan pada green infrastucture. Sehingga perlu ada pembenahan drainase dan penghijauan kembali bagi pohon-pohon yang terkena dampak.

"Drainase juga harus diperbaiki. Tadi dari Bappelitbang menyampaikan, tolong dibantu penataan koridor di bawahnya untuk penghijauan. Konsepnya harus infrastuktur hijau," kata Ema, Jumat 25 November 2022.

Ema juga menekankan agar jangan sampai lahan masyarakat yang terdampak pembangunan jalan layang ini dirugikan.

Baca Juga: Tingkatkan Layanan Penumpang, KAI Siap Bangun Ekstensi Stasiun Tigaraksa Tangerang dan Flyover Tenjo Bogor

Oleh karena itu, dasar surat resmi dari pemerintah pusat melalui Satker ke Pemkot Bandung masih diproses sebagai syarat penentuan lokasi (penlok).

"Terutama bagi yang lahannya terambil oleh rencana penlok ini. Prinsipnya jangan sampai merugikan masyarakat. Pun rekayasa jalannya harus jelas saat pembangunan agar tidak mengganggu lalu lintas," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Satker PJM Wilayah IV Jawa Barat Kementerian PUPR, Dedi Hariadi menjelaskan, biaya yang digelontorkan pemerintah pusat untuk pembebasan dan uang ganti rugi (UGR) sebanyak Rp120 miliar.

Baca Juga: Tak Cuma Sukses Urai Kemacetan, Flyover Kopo Bandung Diklaim Hadirkan Kelebihan Lain

"Hasil hitungan awal untuk pembebasan dan UGR adalah Rp120 miliar. Tapi kalau misalnya kurang, bisa kita tambah lagi," aku Dedi.

Timnya melalui para camat dan lurah telah berkoordinasi dengan masyarakat setempat. Terdapat tiga kelurahan yang dilintasi fly over ini, yakni Kelurahan Garuda, Dunguscariang, dan Husein Sastranegara.

Konstruksinya akan digarap selama 10 bulan. Tahap perencanaan penlok dimulai Desember 2022, pengerjaan maksimal hingga 31 Desember 2022.

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x