Warsan menjelaskan soal kronologi pengolahan sampah mulai dari sampah itu muncul.
Di Kelurahan Maleer, para petugas berkeliling ke rumah-rumah warga setiap dua hari sekali untuk mengambil sampah.
Dari hasil edukasi tersebut, sampah-sampah yang sudah dipilah bisa dijadikan produk.
Sampah organik dijadikan pupuk dan rumah bakteri, sedangkan sampah non organik dijual untuk diolah menjadi produk yang bernilai ekonomi.
Baca Juga: Catat! Cara dan Tempat Pembuangan Sampah Elektronik di Kota Bandung
Baca Juga: Mengatasi Permasalahan Sampah di Kota Bandung Memerlukan Kolaborasi Warga
Dalam program pengolahan sampah mandiri di kelurahan Maleer, ada keunikan tersendiri yakni para warga sudah memilah kedalam 3 ember berbeda sejak dari rumah.
Sehingga memudahkan pada petugas kebersihan untuk mengangkut sampah.
“Ini memudahkan kami untuk proses pengolahan sampah,” kata Agus Iin selaku petugas kebersihan di TPS-3R RW 12 Kelurahan Maleer.***