"Kalau mereka bisa dilibatkan secara bagus di program ini, mereka pasti akan menerima. Angkot bisa kita imbau untuk ganti jadi bus 3/4 juga. Jika mereka ikut dengan skemanya, para pengusaha angkot bisa menyediakan bus 3/4-nya, nanti akan dibayarkan melalui sistem BTS," ungkapnya.
Baca Juga: Pekan Pertama Ramadan, DT Peduli Tasikmalaya Bahagiakan Yatim dan Dhuafa
BRT ini sendiri, lanjut Koswara, pada dasarnya ditujukan untuk menggalakkan kembali penggunaan angkutan massal secara masif oleh masyarakat. Dengan alasan itu pula, pemerintah akan terus mencari jalan tengah yang menguntungkan masyarakat sebagai pengguna maupun para pelaku usaha angkot.
"Kota Bandung sudah mencoba menyiapkan skema ini pada satu rute angkot. Konsep angkot yang beralih ke trayek feeder sudah diujicobakan di Gunung Batu," pungkasnya.***