Dituturkan Eveline, karya foto yang dipamerkan coba menggambarkan keadaan dan juga menjawab pertanyaan sejarah yang menyoal apa saja yang terjadi sepanjang Perang Dunia 2. Khususnya ketika terjadi agresi militer Belanda ke Indonesia sepanjang tahun 1947 hingga tahun 1949.
Baca Juga: Indra Kenz Ternyata Pernah Ikut Ajang The Voice of Indonesia, Bahkan Jadi Rebutan Juri
“Ini merupakan pameran pertama yang kami selenggarakan dalam rangka memperingati diresmikan Ereveld Pandu,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Pengawas Ereveld Pandu, Dicky Purwadi menginformasikan, khususnya kepada masyarakat Kota Bandung untuk menghadiri pameran ini untuk sama-sama belajar sejarah Indonesia.
“Pemakaman kehormatan Belanda ini seperti pengingat, jangan sampai terjadi perang lagi. Kalau sampai terjadi lagi, ya, inilah korban-korbannya,” ujar Dicky.
Baca Juga: Aturan Baru Bepergian Tak Perlu Tes Antigen dan PCR Jika Sudah Vaksinasi Kedua
Ia juga mengingatkan kepada pengunjung untuk tetap menjaga etika dan protokol kesehatan saat mengujungi pameran ataupun Ereveld Pandu.
Etika saat mengunjungi Ereveld antara lain berkoordinasi dengan pengelola Ereveld seandainya pengunjung hendak memotret wilayah pemakaman. Selain itu, pengunjung juga diharapkan menjaga kebersihan selama mengunjungi Ereveld Pandu.
Sebagai informasi, Ereveld Pandu adalah pemakaman kehormatan bagi korban Perang Dunia 2.
Di pemakaman ini, terdapat 4.000 nama dengan 3.800 nisan tertulis yang berasal dari warga Belanda dan Indonesia yang menjadi korban Perang Dunia 2.***