Pemkot Bandung Targetkan 1,9 Juta Warganya Divaksin Hingga Desember 2021 untuk Bentuk Herd Immunity

- 29 Juli 2021, 09:15 WIB
Sentra vaksinasi Covid-19 Itenas bersama Kodam III Siliwangi
Sentra vaksinasi Covid-19 Itenas bersama Kodam III Siliwangi /Dok Itenas.

PRFMNEWS - Pemerintah Kota (Pemnkot) Bandung ingin herd immunity di Kota Bandung terbentuk pada Desember 2021 ini.

Dengan target itu, kini Pemkot Bandung memasifkan vaksinasi kepada warga.

"Kita konsen soal vaksin. Fokuskan progres vaksinasi," tutur Ketua Harian Satgas Penanganan covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna disela-sela meninjau progres vaksinasi Kecamatan Sukajadi, Rabu 28 Juli 2021.

Baca Juga: Gregoria Mariska Kalah dari Wakil Thailand, Tunggal Putri Gagal Persembahkan Medali

Ema menyatakan, Pemkot Bandung menargetkan 1,9 juta warga Kota Bandung selesai divaksin pada pada akhir tahun 2021.

"Herd immunity akan tercapai. Mudah-mudahan bisa menjadi kebiasaan lama dengan pola baru," ujarnya.

Ia pun menyarankan agar setiap wilayah mendata sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

"Nanti data kota di zoom kecamatan, lanjut ke kelurahan, RW sampai RT. Itu harus ada dua dimensi yang ditampilkan," jelasnya.

Baca Juga: Terbukti Korupsi Bansos Covid-19, Juliari Batubara Dituntut 11 Tahun Penjara dan Denda Rp500 juta

Ema mengungkapkan, dua dimensi tersebut yaitu administrasi dan teritorial. Dimensi administrasi yaitu pendataan sesuai data kependudukan asli tempat tinggal.

Sedang dimensi teritorial yaitu pendataan berdasarkan orang berada di dalam sebuah wilayah meski pun secara adminstrasi bukan penduduk setempat.

Sebagai contoh, orang yang bekerja, sekolah, atau beraktivitas sehari-hari di Kota Bandung namun berdomisili di luar Kota Bandung.

Selain pendataan dari puskesmas setempat, Ema juga akan meminta data dari berbagai mitra yang tengah melaksanakan vaksinasi.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo: Medali Indonesia dari Angkat Besi Bertambah Lagi, Rahmat Erwin Abdullah Sumbang Perunggu

"Bukan hanya mengandalkan dari puskesmas saja, tapi data dari mitra yang menyelenggarakan. Misalkan dilaksanakan di lokasi A, B dan C. Kita harus minta data ini untuk di-update," katanya.

Oleh karenanya, Ema mengapresiasi inovasi Kecamatan Sukajadi yang membuat aplikasi bagi pendaftar vaksinasi.

Hal tersebut memberikan kinerja efektif agar wilayah memiliki data yang termuktahir tentang vaksinasi.

"Idealnya harus dilakukan, ini ada role modelnya. Saya tertarik aplikasi ini efektif. Ada yang divaksin bukan program Puskesmas itu mereka laporkan ini akan bermanfaat betul," kata Ema.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x