Namun, memasuki bulan Juni 2021 terjadi lonjakan jumlah jenazah yang harus dibawa ke pemakaman khusus Covid-19 di Cikadut Bandung tersebut.
"Saya pikir lebih parah sekarang, karena bulan Maret April Mei sudah agak landai. Kasus kematian akibat Covid-19 sempat menurun. Cuma setelah masuk bulan Juni gak tahu kenapa jadi membludak lagi," lanjutnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Gandakan Target Vaksinasi Agustus 2021 Mendatang Jadi 2 Juta Per Hari
Tak hanya mengangkut jenazah yang sebelumnya berstatus positif Covid-19, namun jenazah yang berstatus suspek juga dibawanya untuk dimakamkan dengan protokol Covid-19.
"Karena gak semua ke pemakaman itu Covid-19, dalam arti ada yang sudah PDP, ada sudah kena juga, jadi ada yang dimakamkan benar-benar Covid-19, ada yang protokol Covid-19, jadi pasien meninggal yang udah ada gejala atau suspek," lanjutnya.
Karena tugas Sandy juga sangat berisiko terpapar virus corona atau Covid-19, ia mengaku pihak rumah sakit tetap memberikan APD dan asupan gizi yang baik untuk mendukung kesehatannya.
Salah satunya dengan menyediakan susu sebagai asupan gizi tambahan bagi tenaga kesehatan dan seluruh petugas kesehatan yang ada di rumah sakit.
Tes antigen pun rutin dilakukan Sandy dan petugas kesehatan lainnya untuk tetap memantau kesehatannya sambil tetap menjalankan tugas.
"Tiap hari dikasih susu sebelum bekerja, semua yang dinas pagi siang malam, tes antigen baru saja kemarin hari Jumat. Alhamdulillah semua petugas di RS Al-Islam negatif semua," ungkapnya.
Baca Juga: Kampus III UIN Sunan Gunung Djati Bandung Akan Dijadikan Tempat Isolasi Mandiri