"Jadi lansia ini ada kekhususan disamping screening yang umum dilakukan, jadi ada screening tentang kerapuhan, apakah lansia ini dalam kondisi sehat bisa melakukan aktivitas dan lainnya, lalu jarak dosis satu dan dua juga berjarak 28 hari, jadi berbeda. Kalau yang umum kan 14 hari," jelasnya.
Baca Juga: Hari Ini 36 Lansia di Kota Bandung Mulai Divaksin Covid-19 Tahap 2
Baca Juga: Tegas! Menpora Larang Suporter Nobar Turnamen Pramusim
Iqbal menambahkan, pihaknya menyediakan kuota vaksinasi sebanyak 60 orang dalam setiap harinya. Jumlah tersebut akan di bagi menjadi tiga gelombang agar tidak menimbulkan kerumunan.
"Kami dalam setiap hari itu mencadangkan 60 orang yang divaksinasi, kita buat tiga gelombang biar tidak terjadi kerumunan, pagi siang, dan menjelang sore.bDatangnya itu tergantung dari Dinkes, misalnya datangnya 30 atau 40 kita terima," jelasanya.
Iqbal mengingatkan, para lansia yang akan melaksanakan vaksin sebaiknya memastikan kondisi tubuhnya dalam keadaan baik. Pasalnya, petugas akan melakukan screening secara ketat untuk memastikan kondisi lansia siap dan tak ada masalah pasca divaksin.
"Sebaiknya memang dalam kondisi terkontrol, ada yang diabet boleh divaksinasi tapi dalam keadaan terkontrol, karena memang ada hal yang spesifik pada lansia karena banyak komorbiditas yang terjadi, salah satunyah hipertensi, diabetes, jantung, itu harus kita pastikan betul itu tidak terjadi, jadi proses screeningnya agak lebih panjang untuk memastikan tidak jadi masalah," pungkasnya.***