Begini Penjelasan Pihak Unisba Terkait Insiden Kemarin Malam di Jalan Taman Sari

8 Oktober 2020, 08:13 WIB
Pintu utama Unisba di Jalan Taman Sari, Kota Bandung. /PRFM

PRFMNEWS - Demo penolakkan Undang-undang Cipta Kerja terus berlangsung di Kota Bandung. Bahkan imbasnya, pada Rabu 7 Oktober 2020 malam kemarin sempat terjadi sebuah kericuhan di Jalan Taman Sari, tepat di depan Kampus Unisba Bandung.

Wakil Rektor 3 Unisba Asep Ramdan Hidayat menyatakan, pada awalnya pihak kampus tidak membuka pintu untuk siapapun masuk ke lingkungan kampus karena semua kegiatan kampus di-offline-kan di tengah pandemi covid-19 ini. Namun karena kondisi pada malam kemarin semakin tak terkendali, dan ada kepulan asap dari gas air mata banyak massa yang mengalami pedih.

Dengan kondisi tersebut, akhirnya pihak Unisba membuka pintu dan massa unjuk rasa bisa memasuki kampus dan dibatasi hanya di lapangan parkir.

"Akhirnya kita mempersilahkan dalam artian karena sudah begitu terdesak karena anak-anak harus diselamatkan dan petugas juga bertugas, dan kita lihat mahasiswa yang di lapangan harus diselamatkan jadi kita memberikan koridor mereka (massa unjuk rasa) masuk kampus hanya di lapangan parkir dan itu pun untuk membersihkan wajah mereka dari pedihnya itu," jelas Asep saat on air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Kamis 8 Oktober 2020.

Baca Juga: UPDATE : Ada Aksi Long March Buruh, Rancaekek Arah Bandung Macet

Asep menuturkan, massa tersebut berada di kampus tak lebih dari 2 jam. Setelah membersihkan wajah, mereka keluar lagi dari kampus sekitar pukul 20.00 WIB.

Namun demikian, setelah massa selesai cuci muka di lingkungan kampus Unisba, ada yang langsung pulang dan ada juga masih bergerombol di depan kampus.

"Nah mungkin itu kejadian kedua dibubarkan lagi oleh petugas sekitar jam 9 lewat 15 menit (malam). Nah itu yang terjadi ada beberapa penembakkan yang memang akhirnya karena petugas juga di lapangan kelihatannya tidak bisa fokus dan melepaskan senapannya dan itu akhirnya masuk ke kampus beberapa peluru dan memecahkan kaca pos satpam kita," ujarnya.

Baca Juga: Hindari Kawasan Rancaekek, Buruh Kembali Gelar Long March Pagi Ini

Karena ada tembakkan dari Polisi, massa yang tadinya bergerombol di depan kampus Unisba pun akhirnya kembali memaksa untuk masuk kampus.

Selain itu, Asep pun menyayangkan adanya kerusakan pada fasilitas kampus yang diduga dari tembakan senjata polisi.

Asep menyatakan, unjuk rasa adalah hak semua pihak termasuk mahasiswa. Oleh karenanya dia pun tak bisa melarang aksi unjuk rasa.

Baca Juga: Timnas Indonesia U-19 Pasang Target Menang Melawan NK Dugopolje

"Kita tidak bisa melarang dari poin itu, tetapi dari sisi kemanusiaan memang ada hal yang saya mengimbau kepada semua pihak itu baik kepada mahasiswa itu saya arahkan untuk tidak berbuat kriminal menyampaikan pendapat itu. Dan kepada aparat pun di waktu-waktu semacam itu juga sama-sama menanahan diri supaya tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," ungkapnya.

Redaksi prfmnews sudah mencoba meminta keterangan atas insiden ini kepada pihak Polrestabes Bandung. Namun hingga berita ini diturunkan, pihak Polrestabes Bandung belum memberikan tanggapan dan keterangan.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler