Cegah Banjir di Kota Bandung, Ini Langkah dari DPU Kota Bandung: Mulai dari Drumpori Hingga Retensi

7 Oktober 2020, 08:29 WIB
PENEMU drumpori, Rahim Asyik Budhi Santoso, menjelaskan cara pembuatan drumpori, di Kantor DPU Kota Bandung, Selasa, 30 April 2019. Manfaat dari satu drum bisa menampung volume air hingga 400 liter per jam.*/DOK. DPU KOTA BANDUNG /

PRFMNEWS - Hingga saat ini, banjir masih menjadi persoalan besar di Kota Bandung. Oleh karena itu, saat memasuki musim penghujan perlu ada langkah antisipatif agar banjir tak terjadi di Kota Bandung.

Sebelum memasuki musim hujan, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung telah melakukan berbagai langkah atisipatif. Salah satunya adalah pembuatan drumpori.

Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Didi Ruswandi, hingga 5 Oktober 2020 kemarin telah terpasang 2.472 titik drumpori yang tersebar di beberapa lokasi.

Baca Juga: Sudah Dievaluasi, Buka Tutup Jalan Tetap Diberlakukan di Kota Bandung, Ini Jadwalnya

Selain sumur imbuhan dangkal atau drumpori, pihaknya juga menyiapkan sumur imbuhan dalam untuk menunjang program antisipasi banjir. Saat ini DPU tengah mengerjakan sumur imbuhan dalam di daerah Cingised.

Dalam waktu dekat, DPU akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp3 miliar untuk pembuatan 15 titik sumur. Sebanyak 6 dari 15 titik sumur telah dipastikan pembangunannya. Titik tersebut terdapat di Kelurahan Rancanumpang, Derwati, Rancasari, Mekarmulya, Cimencrang, dan Cisaranten.

"Sisanya, 9 titik sedang dilakukan proses pencarian serta sosialisasi kepada masyarakat setempat," kata Didi pada acara Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Selasa (6 Oktober 2020).

Baca Juga: Ini Dia Top Go-To Merchant Baru ShopeePay yang Bermanfaat untuk Kamu

Dikutip prfmnews.id dari laman resmi HUMAS Kota Bandung. Didi mengatakan, DPU juga membuat retensi di alur sungai. Hal itu berdasarkan pengalaman tahun lalu yang telah membuatnya di sungai Cikiley dan Cikadut. Retensi di alur sungai cukup efektif menahan sedimen dan air.

"Tahun ini telah selesai membuatnya di daerah sungai Cisanggarung atau Cipagalo. Itu untuk mengantisipasi banjir di wilayah Arcamanik," jelas Didi.

Menurut Dedi, tahun ini DPU juga membangun sedimen trap di 3 lokasi tambahan, yaitu di Cirapuhan, Cipariuk, dan Cipamokolan.

Baca Juga: Hari Ini BLT Pegawai Rp 600 Ribu Tahap 5 Disalurkan, Menaker: Apapun Nomor Rekeningnya Tetap Cair

"Di Cirapuhan yang diharapkan dapat mengurangi debit air yang mengalir ke arah Cikutra Barat. Sedangkan di wilayah Cipariuk yang masih dalam proses pencarian titik lokasi pembangunan yang diharapkan dapat mengurangi debit banjir ke arah Panyileukan. Terakhir di wilayah Cipamokolan yang diharapkan akan mengatasi banjir di wilayah Jatihandap," paparnya.

Selain program pembangunan sumur dan sedimen trap, DPU juga fokus terhadap titik lokasi banjir di beberapa UPT. Khusus untuk UPT Gedebage, di wilayah pasar induk sedang dalam proses pembuatan kolam retensi.

“Titik fokus pengawasan yang rawan sampah. Serta upaya lainnya untuk mengurangi banjir akan kami terus upayakan agar tidak terjadi banjir,” kata Didi.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler