Warga Ngadu Aliran Air Berhenti dan Lancar Hanya Tengah Malam, PDAM Tirtawening Ungkap Penyebabnya

18 Februari 2023, 07:31 WIB
Ilustrasi air PDAM tidak mengalir /PRFM

PRFMNEWS – Ombudsman Jawa Barat menyatakan beberapa kali menerima aduan warga bahwa aliran air PDAM kecil, berhenti, atau hanya keluar pada tengah malam.

 

Akibatnya, tidak sedikit pelanggan PDAM Tirtawening membeli air galon untuk memenuhi kebutuhan penggunaan air bersih.

Aduan warga mengenai aliran air PDAM Tirtawening tidak lancar bahkan berhenti disampaikan Kepala Keasistenan Penerimaan Verifikasi Laporan Ombudsman Jabar, Fitry Agustine.

Baca Juga: Aliran Air Berhenti, Apakah PDAM Beri Kompensasi?

"Saat awal tahun langsung ada aduan mengenai air PDAM di Kota Bandung. Sampai saat ini sudah ada tiga aduan. Meski sedikit, tapi kita harus lihat adanya permasalahan yang berulang," ujar Fitry di Kantor Ombudsman Jabar, Jumat 17 Februari 2023.

"Laporan ini masuk dalam kategori reaksi cepat Ombudsman (RCO). Hampir kebanyakan pengaduan yang masuk belum ditindaklanjuti dengan cepat," tambahnya.

Adapun penyebab aliran air PDAM di Kota Bandung terkadang tidak lancar bahkan berhenti tidak sampai mengalir ke rumah-rumah pelanggan diungkap Dirut Perumda Tirtawening Sonny Salimi.

Baca Juga: Selain Singgung Tarif PDAM Naik Picu Inflasi, Jokowi Dorong Pemda Turunkan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

 

Sebelum menjabarkan penyebab, Sonny Salimi menegaskan terlebih dahulu bahwa pihaknya tidak pernah menahan air untuk tidak didistribusikan ke rumah masyarakat.

"Secara ideal, harusnya suplai air untuk Kota Bandung mencapai 6.000 liter per detik. Saat ini suplai kita baru berkisar 2.200 – 2.400 liter per detik. Itu pun sangat berpengaruh terhadap cuaca di cekungan Bandung," jelas Sonny.

Sonny lanjut menjelaskan faktor pertama penyebab air tidak mengalir sampai ke rumah masyarakat karena dipengaruhi cuaca.

Baca Juga: DPRD Kota Bandung Dorong LPM Kelurahan Tingkatkan Kolaborasi

Kedua, faktor yang mengakibatkan air tidak mengalir sampai ke rumah pelanggan adalah bergantung pada aktivitas PT Indonesia Power.

"Kita sangat tergantung dengan aktivitas Indonesian Power yang memiliki otoritas mengelola Situ Cileunca dan Cipanunjang. Pada saat mereka menghentikan teknis, kami pun artinya harus berhenti. Ketika kita berhenti, suplai kepada masyarakat pun jadi menurun," akunya.

Melihat hal tersebut, Sonny berpendapat jika Kota Bandung tidak bisa dikategorikan krisis air. Sebab volume air saat ini masih bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

Baca Juga: Yana Mulyana Bagikan 2.381 KIA pada Siswa 15 Sekolah di Kota Bandung yang Ikut Program Kisanak

 

Kendati demikian, Sonny mengimbau agar masyarakat turut mendukung untuk bersama-sama menjaga dan menambah jumlah volume air bersih. 

"Masyarakat juga punya tanggung jawab sosial dan lingkungan. Sungai-sungai bersih, air tanah kembali banyak," tuturnya.

Selain itu, dia memastikan jika tarif untuk tagihan di bulan Maret 2023 akan kembali ke tarif Perwal Kota Bandung lama tahun 2013 yakni Rp1.000 per 1.000 liter.

Baca Juga: DPRD Kota Bandung Dorong LPM Kelurahan Tingkatkan Kolaborasi

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung Dudi Prayudi menilai berkurangnya volume air diakibatkan minimnya lokasi resapan air hujan sebagai suplai air tanah.

Dudi menuturkan semakin minimnya suplai air tanah diakibatkan lokasi yang dulunya kebun atau hutan di Kota Bandung kini telah berubah menjadi bangunan.

Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat ikut berperan dalam membuat beberapa inovasi dan solusi.

Baca Juga: Erick Thohir Akan Berantas Pasar Gelap Sepak Bola Indonesia, Menurut Mahfud MD

"Setiap bangunan wajib memiliki sumur resapan. Sehingga air hujan bisa ditampung dan meresap untuk menambah volume air tanah," jelas Dudi.

Upaya menghadirkan solusi menambah volume air tanah melalui pembuatan sumur resapan tambahan, ujarnya, telah menjadi program dari Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung.

"Ruang terbuka publik juga bisa dimanfaatkan untuk resapan air. Dengan program-program tersebut kita berharap agar volume air tanah bisa bertambah," terangnya.***

 

 

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler