Daftar Sejumlah Infrastruktur Fasilitas Publik Hasil Capaian Janji Wali Kota Bandung 2018-2022

11 Januari 2023, 09:40 WIB
Wali Kota Bandung resmikan Kolam Retensi Rancabolang untuk atasi banjir di Gedebage, Rabu 14 Desember 2022. /Diskominfo Kota Bandung

PRFMNEWS – Pembangunan Kota Bandung di era Wali Kota Oded M. Danial (Alm) dan kini dilanjutkan oleh Yana Mulyana mengusung visi Unggul, Nyaman, Sejahtera, dan Agamis.

Dalam kurun tahun 2018 hingga 2022, sejumlah perwujudan janji wali kota dalam mewujudkan visi Bandung Nyaman dilakukan dengan menggencarkan pembangunan berbagai infrastruktur fasilitas publik bahkan hingga saat ini.

Sejumlah infrastruktur fasilitas umum dibenahi wali kota demi kenyamanan warganya, terlebih Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat dan terbesar ke-3 di Indonesia.

Pembenahan infrastruktur fasilitas publik di Kota Bandung sebagai bagian dari perwujudan janji wali kota kurun waktu 2018-2022 ini dilakukan dengan pembangunan baru maupun merehabilitasi yang telah ada.

Baca Juga: Tahun Depan Bandung Berencana Tambah Tiga Kolam Retensi

Data Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Kota Bandung pada November 2022 menyatakan, capaian sejumlah perwujudan janji wali kota dalam menghadirkan Bandung Nyaman terus berproses.

Data tersebut menyatakan lebih dari 70 persen program infrastruktur fasilitas publik sudah diselesaikan Pemkot Bandung bersama dengan stakeholder lainnya, antara lain:

1. Flyover

Untuk program pembangunan fly over, capaian targetnya telah menyentuh 80 persen. Sampai saat ini, Pemkot Bandung sudah membangun tiga fly over yaitu fly over Jalan Jakarta, Laswi, dan Kopo.

Flyover ini dibangun sebagai salah satu solusi mengatasi kemacetan. Pemkot Bandung mengklaim waktu perjalanan bisa dipangkas dari semula 10-60 menit kini hanya 5 menit dengan kehadiran jalang layang.

2. Kolam Retensi

Capaian pembangunan kolam retensi telah tuntas 100 persen. Pemkot Bandung sudah membangun 7 dari target 7 kolam retensi.

Yaitu, Kolam Retensi Kandaga Puspa, Sarimas, Rancabolang, Cisurupan, Gedebage, Bima, dan Ciraga.

Kolam ini dibangun sebagai solusi penanganan banjir yang fungsinya menampung dan meresap air hujan saat debit air tinggi.

Selain itu, juga digunakan sebagai sarana ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat.

Baca Juga: Dukung Kereta Cepat, Pemkot Bandung Hibahkan Lahan 5.058 Meter Persegi untuk Bangun Flyover Ciroyom

3. Fasilitas Disabilitas di Seluruh Ruang Publik

Sebanyak 81,94 persen capaian program fasilitas di jalanan telah hadir untuk memenuhi kebutuhan para difabel yang terletak di 59 ruas jalan.

Sedangkan untuk sarana prasarana telah tercapai 71,42 persen. Sebanyak 30 sarana prasarana seperti di taman dan lokasi lainnya telah dibenahi.

Penyediaan akses bagi para difabel pada sarana dan prasarana umum, seperti fasilitas pejalan kaki/trotoar yang menyediakan ramp on/off dan ubin pemandu.

Khusus di taman kota, pemkot menyediakan seperti ramp, railing, dan sirkulasi kursi roda.

4. 25.000 Sambungan Air Bersih Baru

Untuk program ini telah tercapai 70,60 persen dari target yang telah ditentukan. Sudah ada 17.649 sambungan air bersih baru di Kota Bandung.

Sebanyak 25.000 sambungan air bersih baru disediakan untuk memenuhi permintaan masyarakat atas kebutuhan air bersih. Masyarakat dapat mengakses air bersih dengan mudah dan biaya yang terjangkau.

Baca Juga: Tanggapi Lukas Enembe yang Ditangkap KPK, Jokowi: Pasti Sudah Ada Barang Bukti

5. Rehabilitasi Sarana Olahraga Kecamatan

Sebanyak 46,66 persen program ini telah tercapai. Terdapat 14 sarana olahraga yang sudah diperbaiki dari target 30 sarana olahraga.

Sarana olahraga yang direhabilitasi atau diperbaiki diharapkan meningkatkan budaya berolahraga sehingga tingkat derajat kesehatan masyarakat ikut meningkat.

6. Bank Sampah Kecamatan

Program ini telah tercapai 93,33 persen. Sampai saat ini telah hadir 28 Bank Sampah di Kota Bandung.

Bank Sampah digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah oleh masyarakat. Hasil dari pengumpulan sampah tersebut akan disetorkan ke tempat pengumpul sampah.

Bank Sampah dikelola menggunakan sistem seperti perbankan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan. Penyetornya adalah warga yang tinggal di sekitar lokasi bank serta mendapat buku tabungan seperti menabung di bank.

Dengan adanya Bank Sampah berhasil mengurangi volume sampah yang dibawa ke TPA serta meningkatkan kebersihan lingkungan masyarakat.

Baca Juga: Kerap Macet, Dishub Bandung akan Terapkan Uji Coba Rekayasa Lalin di Jalan Akses Masjid Raya Al Jabbar

7. Rehabilitasi Pasar Tradisional

Program ini mencapai keberhasilan hingga 390 persen. Sebab sebanyak 39 pasar telah direhabilitasi dari target awal 10 pasar tradisional.

Perbaikan sarana prasarana pasar dilakukan untuk meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat yang aman, nyaman, bersih tertata, dan tidak kumuh.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler