Meski Sudah Rampung dan Ujicoba 2 Arah, Pembangunan Flyover Kopo Masih Sisakan Masalah, Kata Kementerian PUPR

23 September 2022, 17:20 WIB
Ilustrasi Flyover Kopo di Kota Bandung. /Pikiran Rakyat/Satira Yudatama/

PRFMNEWS – Flyover Kopo yang membentang di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung sudah 100 persen selesai dibangun dan kini dalam tahap uji laik fungsi sebelum beroperasi normal.

Meski demikian, Flyover Kopo Bandung ini masih menyisakan masalah yang perlu diselesaikan agar jalan layang sepanjang 1,3 km ini lebih sempurna.

Permasalahan yang masih harus diselesaikan terkait pembangunan Flyover Kopo yang rampung dikerjakan September 2022 ini diungkap Ditjen Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).

Baca Juga: Pemkot Bandung Tambah Booth Sewa Sepeda di Gedebage, Bisa Pinjam di Lokasi dan Jadwal ini Mulai Rp1.000

Juru Bicara Kemen PUPR Endra S. Atmawidjaja memastikan kesiapan dan kemantapan Flyover Kopo sebagai upaya mengurai kemacetan di Kota Bandung ini akan meningkatkan konektivitas jalan nasional dan jalan tol yang ada di sekitarnya.

Lebih lanjut Endra mengatakan secara struktur, Flyover Kopo telah selesai 100% dan harus melalui tahap uji laik fungsi sebelum secara resmi dibuka untuk umum demi memastikan kelaikan dan keamanan konstruksinya.

“Sesuai rencana timeline yang sudah disepakati, setelah dilakukan uji coba pada Rabu, 21 September pukul 24.00 WIB maka selanjutnya akan dilakukan evaluasi bersama Forum Lalu Lintas Jabar. Diharapkan dalam waktu satu minggu sudah diperoleh hasilnya,” kata Endra dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga: Hati-Hati Jangan Minum Air Kelapa Muda Berlebihan, Begini Efeknya Kata dr. Cahyo Purnomo

Ia lanjut memaparkan secara paralel Kemen PUPR terus mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mempercepat penyelesaian masalah yang nantinya akan membuat flyover ini semakin sempurna secara keamanan dan kenyaman.

Masalah tersebut yakni terkait pembebasan lahan yang berada di ujung flyover, baik di sekitar Bandung Convention Centre (arah Tol Kopo dan Cibaduyut) maupun di sekitar Caringin (arah Tol Pasir Koja).

Ketika pembebasan lahan dapat teratasi maka tidak akan terjadi penyempitan jalan yang membahayakan pengendara ketika akan masuk dan keluar Flyover Kopo.

Baca Juga: Seorang Nenek di Bojongloa Kidul Bandung Diduga jadi Korban Perampokan dan Pembunuhan

Sementara itu Kepala BBPJN Jakarta – Jawa Barat Wilan Oktavian menyebut pembangunan Flyover Kopo dimulai pada November 2020 dengan nilai kontrak Rp288,76 miliar yang dananya berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Wilan menuturkan seluruh proses pembangunan rampung di minggu pertama September 2022. Untuk kemudian dilakukan serah terima sementara pekerjaan provisional hand over (PHO).

"Flyover ini memiliki panjang 1,3 km dan lebar 18 meter yang terdiri dari 4 lajur dan 2 jalur. Konstruksi flyover memiliki dua type gelagar, type PCU Girder bentang 46 m dan type PCI Girder bentang 43 m dengan pondasi yang digunakan type bore pile diameter 1.2 meter," jelasnya.

Baca Juga: Tak Mau Insiden di Progresif Terulang Jelang BRI Liga 1 Persib vs Persija, Manajemen Lakukan ini

Flyover Kopo dibangun bertujuan untuk mengurai kepadatan lalu lintas di ruas yang menjadi penghubung Kota Bandung dan Kabupaten Bandung yakni Jalan Soekarno-Hatta, di mana jalan ini merupakan jalur utama bagi para komuter untuk wilayah Cimahi-Bandung.

Kawasan tersebut juga terdapat 2 persimpangan dan akses tol, yaitu Tol Kopo dan Tol Pasir Koja, sehingga kerap mengalami kemacetan.

Diharapkan, keberadaan Flyover Kopo nantinya dapat mengurangi kepadatan arus kendaraan yang kerap terjadi di persimpangan Kopo, Cibaduyut dan Pasir Koja.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler