Pasca Kenaikan Harga BBM, Mimpi UMKM Naik Kelas Terancam Sirna

6 September 2022, 16:56 WIB
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bandung, Chairul Yaqin Hidayat /dok pribadi


PRFMNEWS - Keputusan Pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi terus menuai kritikan. Banyak kalangan menilai, upaya memperjuangkan Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) agar naik kelas, diambang sirna pasca keputusan ini.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bandung, Chairul Yaqin Hidayat mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi dilakukan karena sudah jadi pilihan terakhir. Meski begitu, Rully, sapaan akrab Chairul memastikan, imbas kenaikan harga BBM tetap rakyat dan pelaku UMKM yang akhirnya jadi korban.

"Seberapa pun hebat membangun narasi alasan kenapa subsidi mau direalokasi, tetap saja yang kalah mah rakyat kecil, imbasnya pun kepada pelaku UMKM yg sedang cari breakeven atau UMKM yg mau naik kelas dan lainnya. Tidak adil," ungkap Rully saat dihubungi, Selasa 6 September 2022.

Baca Juga: BBM Naik, Pengusaha Warteg Upayakan Kenaikan Harga Tak Lebih dari 20 Persen

Pengusaha yang juga politisi Partai Demokrat ini menambahkan, banyak masyarakat yang menilai problematika sesungguhnya dalam kebijakan ini ada di perencanaan pemerintah yang salah.

"Pembangunan proyek-proyek mercusuar yang kiranya bisa ditunda dulu, harusnya bisa dilakukan, sambil menunggu sampai stabil setelah hantaman pandemi," katanya.

"Sebagai tuan rumah G20 nanti, memang kita berharap dapat apresiasi dunia karena Indonesia concern dengan transisi energi terbarukan, tapi sementara kita di applause di forum itu, disisi lain rakyat terbanyak kita sedang menjerit. Menurut saya tidak adil juga buat masyarakat kecil," lanjutnya.

Baca Juga: BBM Naik, Masa Depan Transportasi Umum Suram, Dewan: Segera Evaluasi

Ia berpendapat, bukan perkara boleh atau tidaknya subsidi BBM tersebut dicabut, akan tetapi pasca pandemi Covid-19, apakah benar jadi prioritas.

"Kalau memang sudah mendesak, yang mengalah seharusnya jangan yang sudah dimiliki rakyat. Namun jika sudah keputusannya demikian, saya berharap pemerintah bisa concern dengan sektor UMKM dengan membantu rakyatnya, seperti kemudahan KUR, insentif pajak hingga permodalan," ujarnya.

Rully pun khawatir, pembinaan kepada pelaku UMKM yang sedang berusaha bangkit kembali pasca badai pandemi Covid-19, jadi kembali melemah.

Baca Juga: Polresta Bandung Bagikan Ratusan Paket Sembako kepada Masyarkat Terdampak Kenaikan Harga BBM

"Kami membina pelaku-pelaku UMKM yang sedang ingin bangkit, sedang bersaing menerobos perubahan jaman digital, tapi pasti karena hal ini bahan baku serta daya beli konsumen jadi melemah lagi," terangnya.

Berkenaan dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Bantuan Sosial (Bansos) yang dilontarkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Rully pun mengingatkan agar tepat sasaran. Hal ini ia ungkap, karena kebijakan ini amat rentan untuk meleset dari sasaran.

Baca Juga: Menhub Beri Sinyal Tarif Transportasi Umum Naik Dampak Kenaikan Harga BBM, Ojol dan Bus AKAP Masuk Daftar

Bahkan dia dan keluarganya pada tahun 2021 lalu sempat masuk dalam daftar penerima bantuan sosial dari pemerintah.

"Karena saya sendiri sekeluarga tiba-tiba pernah terdaftar sebagai Penerima Bantuan Iuran BPJS (Iuran bulanannya yang dibayarkan pemerintah karena tergolong rakyat miskin). Kok bisa gitu? Salah pendataan, ada sesuatu atau main masukan nama-nama saja supaya target yang ditetapkan tercapai?," tandasnya.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler