Pemkot dan ITB Kerjasama Benahi Kota, Dipatiukur, Dago, hingga Ganesha

3 September 2022, 13:30 WIB
– Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bekerja sama dengan Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas (PIKKC) Institut Teknologi Bandung (ITB) /HUMAS BANDUNG


PRFMNEWS – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bekerja sama dengan Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas (PIKKC) Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengatasi beragam permasalahan dalam rangka penataan kota metropolitan yang rapi dan nyaman.

Konsep Living Lab ditawarkan PIKKC ITB sebagai solusi pembenahan Kota Bandung yang merupakan kota metropolitan dengan berbagai permasalahan kompleks, dan terus memaksimalkan menjadi smart city.

Wilayah yang jadi target utama pembenahan di Kota Bandung dengan konsep Living Lab atas kerja sama Pemkot dan PIKKC ITB, adalah Dipatiukur (DU), Dago, dan Ganesha (DDG).

Baca Juga: Daftar Lomba HUT ke-212 Kota Bandung Berhadiah Paket Umroh hingga Motor, Ini Syaratnya

Rencana pembenahan Kota Bandung menggunakan konsep Living Lab di tiga titik utama tersebut disampaikan Kepala PIKKC ITB Prof. Suhono Harso Supangat saat bertemu Sekda Kota Bandung Ema Sumarna di Balai Kota Bandung, Jumat 2 September 2022.

"Konsep Living Lab ini bisa menjadi salah satu langkah cepat menyelesaikan permasalahan di Kota Bandung dari lingkup terkecil," kata Suhono.

Beberapa aspek masalah yang akan dibenahi di wilayah DDG, seperti ekonomi, sosial, dan lingkungan. Keberhasilan konsep tersebut di tiga wilayah itu nantinya bisa jadi area percontohan di Indonesia.

Baca Juga: AKHIRNYA Rangkaian Pertama Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tiba di Indonesia, Disimpan di Tegalluar

"Sangat senang bisa berkontribusi dalam pembangunan Bandung. Living Lab ini bicara bagaimana kita membangun kualitas hidup lebih baik, kerja sama yang lebih luas dengan berbagai stakeholder," ucap Suhono.

Menanggapi hal tersebut, Ema Sumarna mengatakan, Pemkot Bandung menyambut baik konsep Living Lab yang ditawarkan.

"Kami harus menyambut baik konsep ini, sangat banyak beririsan dengan target kami. Pemerintah diberikan berbagai konsep penataan kota dari pada akademisi, Bandung punya banyak solusi," ujarnya.

Baca Juga: Korlantas Polri akan Uji Coba Aturan BPJS Kesehatan Jadi Syarat Urus SIM dan STNK

Ema menyebut, konsep Living lab ini sejalan dengan berbagai program yang sedang digarap Pemkot Bandung. Terutama terkait persoalan parkir, sampah, Pedagang Kaki Lima (PKL), dan kemacetan.

"Saya melihat mau Dipatiukur, Dago dan Ganesha, Braga persoalan tidak lepas dari 4 hal, parkir, sampah, PKL dan kemacetan. Dengan konsep Living Lab ini semoga menjadi solusi," harapnya.

"Ini bagaimana pengelolaan ekonomi, sosial dan lingkungan yang ditopang dengan teknologi," imbuhnya.

Baca Juga: Pagi Ini, Bus Bandros Sedang Bawa Wisatawan Kecelakaan dekat Taman Lalu Lintas Bandung

Ema berharap, kolaborasi dan kerja sama antara Pemkot dan PIKKC ITB segera dapat ditindaklanjuti agar solusi permasalahan kota Bandung segera tertangani.

"Pola kerja sama kita atur supaya jelas siapa berbuat apa. Intinya, pemerintah kota sangat berterima kasih dan ini menjadi harapan kami," paparnya.

Untuk diketahui, PIKKC adalah Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas yang berada di bawah naungan ITB.

PIKKC didirikan dalam semangat menemukan dan menawarkan solusi atas masalah maupun tantangan yang dihadapi kota (atau desa, kabupaten, negara, dan lainnya), pada saat yang sama menghasilkan publikasi ilmiah sebagai kontribusi nyata terhadap ilmu pengetahuan.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler