PRFMNEWS - Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) tak lama lagi bakal menyusun masterplan atau cetak biru Geopark Rajamandala pada akhir 2021 ini.
Penyusunan masterplan Geopark Rajamandala ini dibuat sebagai syarat pengajuan geopark tingkat nasional ke Pemerintah Pusat.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat, Heri Partomo mengatakan, tim penyusun masterplan Geopark Rajamandala dipastikan menggandeng beberapa ahli dari berbagai disiplin ilmu.
Geopark sendiri merupakan konsep manajemen pengembangan kawasan.
Geopark juga menyinergikan prinsip-prinsip konservasi dan rencana tata ruang kawasan yang telah terbangun yang berpilar pada aspek konservasi, edukasi, dan penumbuhan nilai ekonomi lokal dan regional.
"Betul. Kita unutk akhir tahun 2021 ini kita akan bikin masterplan Geopark Rajamandala," kata Heri saat ON AIR di Radio PRFM 107.5 News Channel, Sabtu 30 Oktober 2021.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Indonesia Terus Turun, Negara Lain Mulai Melonjak Lagi
Ia menjelaskan, Geopark Rajamandala akan meliputi 4 kecamatan di Kabupaten Bandung Barat, yakni Kecamatan Padalarang, Kecamatan Cipatat, Kecamatan Saguling dan Kecamatan Cipongkor.
Di dalam Geopark Rajamandala, nantinya terdapat terdapat berbagai geosite yang saat ini mulai dikembangkan seperti surga fosil di Sirtwo Island, jejak manusia purba di Guha Pawon.
Selain itu ada juga jejak cekungan Bandung Purba di Stone Garden, Tebing Hawu, Tebing 125, Pabeasan, Curug Halimun, Sanghyang Heuleut, Sanghyang Tikoro, Sanghyang Poek, Sanghyang Kenit dan Cikahuripan.
Baca Juga: Semua Kecamatan di Kota Bandung Ada Kasus Covid-19, Ini Rinciannya Menurut Update Data Terbaru
"Beberapa geosite sudah menjadi destinasi favorit bagi wisatawan. Apalagi dengan penemuan fosil, ini bisa nilai lebih," imbuh Heri.
Dijelaskan Heri, pengajuan rencana pembangunan Geopark Rajamandala akan dilakukan secara bertahap mulai dari geopark tingkat nasional hingga tingkat global seperti Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi.***