Santri di Kabupaten Bandung Akan Luncurkan Website 31 Masjid Kecamatan

10 Mei 2021, 15:02 WIB
Acara LAILATUL CODING di Gedung Budaya Sabilulungan Soreang Kabupaten Bandung, Sabtu 8 Mei 2021. /

PRFMNEWS - Dengan semakin canggihnya teknologi informasi membuat banyak hal bisa dilakukan dan diakses melalui dunia maya di berbagai laman atau website.

Sejumlah santri di Kabupaten Bandung mendapatkan pelatihan dasar pengenalan pembuatan website dan dunia digital. Para santri ini harus mengambil peranan penting dalam perubahan yang cukup cepat terkait serangan digitalisasi yang cukup agresif. Pelatihan bernama LAILATUL CODING tersebut memberikan kesempatan bagi santri untuk mendapatkan bekal masuk ke dalam dunia era digital.

Ketua Pelaksana Lailatul Coding Mohammad Ryan Januar Akbar menjelaskan, pertumbuhan bangsa dan negara harus disikapi positif oleh para santri dengan bekal informasi teknologi yang mencukupi. Santri yang mengikuti kegiatan berasal dari 31 kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Dalam OTT Bupati Nganjuk, KPK Turut Tangkap Beberapa ASN dan Amankan Sejumlah Uang Sebagai Bukti

“Para santri ini akan mempunyai dasar dalam pembuatan website. Mereka diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk membuat website masjid di kecamatan masing-masing,” kata Ryan di sela-sela kegiatan yang digelar di Gedung Budaya Sabilulungan Soreang Kabupaten Bandung, Sabtu 8 Mei 2021.

Ryan mengatakan, pengenalan materi dasar terkait mendukung digitalisasi santri dan masjid selain website seperti pembuatan titik koordinat masjid agar mudah di lacak oleh aplikasi pengarah perjalanan, pembuatan QRIS atau metode pembayaran instan menggunakan QR Code. Selain itu, ada pula pelatihan setup software pendukung pembuatan website

“Targetnya peserta akan meluncurkan website masjid karya santri dalam semalam,” ujarnya.

Baca Juga: Persatuan Islam Tetapkan 1 Syawal 1442 H Bertepatan pada Kamis 13 Mei 2021

Ryan menambahkan, para peserta merupakan perwakilan pesantren di 31 kecamatan di Kabupaten Bandung. Masing-masing pesantren memberikan 2 orang santri untuk mengikuti kegiatan ini dengan total keseluruhan peserta berjumlan 62 peserta pelatihan.

Founder Lailatul Qoding Dyan R Helmi mengatakan, sebenarnya program ini sudah digelar sejak 2014 silam. Namun saat itu pelaksanaannya tidak sebanyak sekarang. Program ini awalnya mendapat dukungan dari Kemenkominfo, namun sekarang ada dukungan penuh dari Kadin Indonesia Provinsi Jawa barat.

“Kadin Indonesia Provinsi Jawa barat melihat program ini positif. Kami pun mendorong digelar lagi di Kabupaten Bandung. Pasalnya kita menangkap program Bupati Bandung tentang Ameng atau Aya Seratus Macam Wisata Enggal di Kabupaten Bandung,” kata Helmi.

Baca Juga: Gerai SIM Online Polrestabes Bandung Pindah ke Metro Indah Mall Bandung

Terkait hal itu, Ryan yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Provinsi Jawa Barat Bidang Koperasi dań UMKM menambahkan, peserta pelatihan juga nantinya didorong untuk membuat website di pesantren masing-masing, dimana salah satu fitur nya adalah e-commerce yang mana rencana pendapingan ini selaras dengan program Pemprov Jabar yaitu OPOP (One Pasantren One Product).

Seiring waktu, pesantren yang dibina oleh Kadin Indonesia Provinsi Jawa barat untuk memiliki produk-produk unggulan, yang nanti nya akan menjadi pilar baru untuk pertumbuhan ekonomi pasca pandemi.

Wakil Ketua Umun Bidang Ekonomi Kreatif Kadin Indonesia Provinsi Jabar M Helmi Reinoldy berharap, event Lailatul Coding dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi kreatif khususnya di Kabupaten Bandung. Dengan adanya pemahaman mengenai teknologi membantu para penggerak usaha di bidang kreatif dapat tumbuh dan berkompetisi.

Baca Juga: Mudik Dilarang, Kodim 0624 Kabupaten Bandung Turunkan 125 Personel di Titik Penyekatan

"Dalam hal ini memaksimalkan pemasaran menggunakan teknologi website akan membantu brand ditemukan oleh banyak orang. Semoga event ini bisa terserap dengan maksimal dan berjalan dengan lancar," kata Helmy.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler