Liburan ke Bandung Bareng Keluarga? Yuk Main ke Wisata Seni dan Edukasi Dekat Stasiun Kiaracondong

- 23 Desember 2022, 10:38 WIB
Kampung keramik di Kiaracondong.
Kampung keramik di Kiaracondong. /Diskominfo Kota Bandung/

PRFMNEWS – Tidak hanya alam, Kota Bandung juga punya tempat wisata seni dan edukasi yang cocok dikunjungi saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022/2023 bersama keluarga.

Lokasi destinasi wisata seni dan edukasi untuk liburan di Kota Bandung ini juga tergolong mudah dijangkau karena terletak dekat dengan Stasiun Kereta Api Kiaracondong.

Anda dan keluarga bakal mendapatkan pengalaman baru liburan di Kota Bandung ketika berkunjung ke tempat wisata seni dan edukasi yang berada di kawasan Kiaracondong ini.

Wisata tradisional yang siap memberikan pengalaman berbeda saat berlibur ke Kota Bandung ini dikenal sebagai sentra keramik Kiaracondong.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Lokasi Museumdate di Kota Bandung, Bikin Kencan Kamu Lebih Bermanfaat dengan Belajar Sejarah

Terletak di Jalan Stasiun Kiaracondong Lama, Kota Bandung, setra keramik ini sudah berdiri sejak 1991 dan masih eksis hingga kini meski sempat jatuh bangun seiring perkembangan zaman.

Sentra keramik Kiaracondong ini dimiliki dan dikelola oleh Dikdik. Ia merupakan generasi ketiga penerus kerajinan khas dari tanah liat ini.

Dikdik menceritakan bahwa sentra keramik Kiaracondong ini awalnya memiliki cukup banyak pengrajin, hingga akhirnya perlahan berkurang akibat persaingan.

"Dulu, di sini ada 30 pengrajin. Tapi sekarang sisa satu, saya saja. Mungkin karena lemah dalam persaingan atau tidak memahami produksinya," akunya.

Dikdik lanjut menjelaskan, meski perjalanan usahanya di bidang seni rupa keramik ini menemui fase jatuh bangun, namun berkat dukungan sejumlah pihak, bisnisnya ini masih mampu bertahan.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Gratis di Kota Bandung, Banyak Spot Foto dan Instagramable Banget

"Meskipun sudah lama, tapi bisa kita hidupkan kembali. Mahasiswa dari ITB juga sering ke sini. Mereka belajar langsung seni rupa keramik di setra kami," tuturnya.

Ia pun menceritakan hal menarik selama perjalan usahanya di dunia tembikar saat masa pandemi Covid-19.

Di kala sebagian besar usaha merumahkan pekerjanya bahkan sampai gulung tikar, usaha keramik miliknya justru melesat pesat.

Permintaan keramik pun membludak. Sampai tak ada stok barang di rumah produksinya. Bahkan, keramik yang agak cacat pun tetap laku terjual.

"Mungkin karena saat pandemi itu orang-orang mencari kesibukan lain. Salah satunya jadi banyak yang hobi menanam. Makanya penjualan pot itu semakin banyak. Ini seumur-umur saya usaha keramik, baru pernah seperti itu kondisinya," ungkapnya.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Tempat Makan yang Memiliki Tempat Bermain di Kota Bandung, Cocok untuk Anak dan Keluarga

Dikdik mengatakan, dulu permintaan yang paling banyak dipesan yaitu guci dan cinderamata. Namun sekarang banyak permintaan pot dengan motif yang sedang tren berupa bunga.

"Ada yang pesan dari Brasil. Mereka beli langsung ke sini. Lalu barangnya kita kirim dengan peti kemas," katanya.

Sistem penjualan produk-produk seni keramik miliknya masih masih dilakukan secara offline atau di etalase toko.

"Kita masih offline. Kalau online itu dibantu sama saudara," jelasnya.

Selain itu, hal unik dari setra keramik ini yakni tungku oven yang ia buat sendiri. Tak banyak orang yang bisa memproduksi tungku oven.

"Saya bikin tungku sendiri itu bisa. Butuh Rp200 juta untuk membuat tungku," ucapnya.

Menurutnya, tak ada proses yang sulit dalam membuat tembikar. Namun, kendala terbesar ada pada cuaca dan bahan baku.

Baca Juga: Keren! di Kota Bandung Ada Rumah Edukasi Motekar yang Bisa Tingkatkan Indeks Kebahagiaan Masyarakat

"Kalau cuaca cerah itu bisa kita keringkan seminggu. Kalau tidak, bisa 2-3 minggu. Bahan baku juga kalau jelek akan berdampak pada hasilnya," tuturnya.

Dalam sebulan, ia bisa menghasilkan 15 kubik produk keramik. Mulai dari guci besar sampai souvenir kecil.

"Ukuran besar per harinya itu sekitar 8 buah. Sementara yang diameter kecilnya itu 4 buah. Tapi banyak lagi apa ada ruangan yang kecil-kecilnya diisi sama yang lebih kecil lagi," ujarnya.

Setra keramik milik Dikdik ini juga mendapat dukungan dari pemerintah kecamatan hingga provinsi.

Sekretaris Camat Kiaracondong Amin Jarkasih menyatakan pihaknya akan terus mendukung para pengrajin keramik di wilayahnya itu.

"Pemerintah kecamatan akan terus mendorong dalam melestarikan budaya ini. Hanya tersisa satu yang bertahan untuk terus melanjutkan seni keramik," bebernya.

Begitu pula, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang tetap meminta agar Dikdik terus berproduksi di Kiaracondong yang akan menjadi ciri khas dan lokasi wisata seni di Kota Bandung.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x