PRFMNEWS - Sepanjang musim kemarau, potensi kebakaran hutan, perkebunan, dan lahan kosong (Karhutla) di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat masih tinggi.
Karena hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta, Jawa Barat, menutup sementara objek wisata alam, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di lokasi objek wisata tersebut.
"Kami telah mengirimkan surat imbauan penutupan sementara objek wisata alam pada musim kemarau panjang seperti sekarang ini," kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Purwakarta, Mohammad Ramdhan dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Bey Machmudin Siapkan Cara Baru Padamkan Kebakaran TPA Sarimukti dengan Lumpur Sungai Citarum
Adapun penutupan sementara wisata pendakian gunung ini sudah diberlakukan sejak 15 September hingga pemisah waktu yang belum ditentukan.
Hal tersebut dilakukan, kata dia, karena pada musim kemarau panjang sebagai dampak dari fenomena El Nino, lahan dan hutan itu rawan terbakar.
Ia menyampaikan ada tiga objek wisata di Purwakarta yang ditutup sementara selama musim kemarau panjang ini.
"Tiga wisata alam adalah objek wisata pendakian Gunung Parang, Gunung Bongkok, dan Gunung Lembu," katanya.
Menurut dia, surat imbauan yang dikeluarkan merujuk pada edaran Perum Perhutani. Melalui surat imbauan itu, Perhutani meminta wisata di tiga pendakian gunung untuk ditutup sementara waktu.
Baca Juga: Kronologi Lengkap Kebakaran Kuburan Kereta di Purwakarta Hari ini, Api Padam Setelah 3 Jam
Adapun penutupan sementara wisata pendakian gunung ini sudah diberlakukan sejak 15 September hingga batas waktu yang belum ditentukan.
"Ini bagian dari upaya pencegahan terjadinya kebakaran lahan dan hutan. Jangan sampai, kebakaran yang melanda Gunung Bongkok di pertengahan Agustus lalu kembali terulang," katanya.
Seperti diketahui, pada pertengahan Agustus lalu terjadi kebakaran di puncak Gunung Bongkok di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru.
Kebakaran terjadi saat para pendaki membikin tempat pembakaran untuk memasak. Namun bara api dari tungku pembakaran itu mengakibatkan rumput kering di sekitar letak terbakar. Selanjutnya, kobaran api yang melahap rumput kering tersebut merambat hingga kebakaran meluas.
Api baru bisa dipadamkan setelah tim pemadam kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purwakarta turun ke lapangan.***