Tempat Wisata Dibuka, Disparbud Jabar Ingatkan Wisatawan Waspadai Covid-19

15 Mei 2021, 14:25 WIB
Kepada Disparbud Jabar Dedi Taufik mengingatkan semua pihak untuk tetap mewaspadai penularan covid-19 di tempat wisata /Tommy Riyadi/prfmnews.id


PRFMNEWS - Mulai hari ini Sabtu, 15 Mei 2021 tempat wisata di Jawa Barat, khususnya di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat sudah mulai dipadati wisatawan.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabara pun turut melakukan pemantauan aktivitas pariwiaata di beberapa tempat wisata di Jabar, termasuk di Lembang.

Kepala Disparbud Jabar Dedi Taufik menegaskan, setiap pengunjung dan pengelola wisata wajib menerapkan protokol kesehatan sebagai bentuk antisipasi dan kewaspadaan terhadap penularan covid-19.

Baca Juga: Berkat Perannya Sebagai Yayat di Preman Pensiun 5, Timi Akhirnya Bisa Lunasi Utang-Utangnya

"Kita harus waspada karena COVID-19 ini masih ada," tegas Dedi di sela-sela pemantauan wisata di Taman Wisata Grafika Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu 16 Mei 2021.

"Prokes 3M harus benar-benar diterapkan wisatawan dan penyedia jasa wisata," tegasnya.

Menurut Dedi, setiap tempat wisata hanya diperbolehkan menerima pengunjung maksimal 50 persen dari kapasitas maksimal. Hal ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi penularan covid-19.

Baca Juga: Wisatawan Mulai Berdatangan ke The Lodge Maribaya Namun Tak Seramai Liburan Lebaran Biasanya

"Kita main di kapasitas 30 sampai 50 persen. Lebih dari itu, tempat wisata tidak boleh lagi menerima kunjungan wisatawan,” sebutnya.

Dedi pun menekankan pentingnya menjaga jarak antarwisatawan. Karenanya, seluruh tempat wisata di Jabar harus mematuhi aturan pembatasan kapasitas, yakni 30-50 persen dari kapasitas total tempat wisata.

Di masa libur lebaran ini Disparbud Jabar akan melakukan rapid test antiges secara acak. Setinya 37 ribu rapid antiges sudah disiapkan dengan sasaran para wisatawan.

Baca Juga: Tidak Diputar Balik, Petugas Hanya Tes Antigen Pemudik Balik di Rest Area Tol KM 125

"Kita gelar rapid test antigen secara acak di tempat-tempat wisata. Kita sudah sebar 37.000 rapid test anitigen untuk mendukung pelaksanan 3T. Mudah-mudahan dengan rapid tes antigen acak ini, tidak banyak wisatawan yang ditemukan positif covid-19, " ungkapnya.

Lebih lanjut Dedi mengatakan, pemantauan dilakukan serentak di 108 tempat wisata yang tersebar di Jabar dengan melibatkan jajaran Disparbud kabupaten/kota hingga libur Lebaran 2021 usai.

"Sejak tanggal 5 Mei, kita sudah berkoordinasi untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan di libur Lebaran ini, termasuk cek lapangan dan penerapan prokes di tempat wisata," imbuhnya.

Baca Juga: CEK FAKTA : PM Israel Ancam Bunuh Muslim, Pertama dengan Peluru lalu dengan Vaksin?

Dedi juga memastikan bahwa sebanyak 772 tempat wisata, hotel, termasuk restoran di Jabar telah mengantongi sertifikat CHSE atau clean, healthy, safety, dan environmet sebagai syarat utama penerimaan kunjungan wisatawan.

"Langkah early warning inilah yang paling penting. Memenuhi CHSE, prokes, dan 3 T," katanya.

Disinggung pergerakan wisatawan di Jabar hingga H+2 Lebaran, Dedi mengakui bahwa telah terjadi peningkatan kunjungan wisatawan. Dengan kondisi tersebut, Dedi berharap, seluruh tempat wisata benar-benar menerapkan prokes ketat.

Baca Juga: Apapun Keyakinannya, Erdogan Ajak Para Pemimpin Negara Lawan Israel atas Penyerangan ke Palestina

"Kalau saya lihat mulai dari bawah Kota Bandung, kebon binatang, Eldorado, Farm House, Tahu Susu Lembang sudah ada pergerakan. Makanya, kita perlu ketat, jangan sampai ada klaster baru. Kita pantau, lakukan rapid test antigen, edukasi, dan sosialiasi. Kita lakukan secara masif," benernya.

Dedi menambahkan, di tengah pandemi yang masih melanda, pencegahan covid-19 harus dibarengi upaya pemulihan ekonomi, khususnya terhadap sektor pariwisata yang paling terdampak langsung. Pihaknya berharap, 2022 mendatang, sektor pariwisata di Jabar bisa kembali pulih.

"Kita tidak ingin pandemi yang berkepanjangan karena kita juga harus waspada covid-19 masih ada, tapi pemulihan ekonomi harus jalan. Pariwisata memang paling terdampak," katanya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler