Tidak Ada Degradasi, Liga 1 2020 Rawan Jual Beli Pertandingan

- 5 September 2020, 08:05 WIB
Pemain Persib Bandung Wander Luiz (tengah) berduel diudara dengan para pemain PSS Sleman pada pertandingan Liga 1 Indonesia 2020, di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung, Minggu (15/3/2020).
Pemain Persib Bandung Wander Luiz (tengah) berduel diudara dengan para pemain PSS Sleman pada pertandingan Liga 1 Indonesia 2020, di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung, Minggu (15/3/2020). /

PRFMNEWS - Liga 1 2020 resmi akan bergulir kembali mulai Oktober 2020. Dalam aturan baru yang dikeluarkan oleh PSSI dan PT LIB, dalam liga 1 2020 ini tidak ada sistem degradasi.

PSSI menilai tidak adil jika musim tetap dilanjutkan dengan adanya degradasi, ditengah pandemi virus corona yang membuat klub mengalami krisis.

Namun Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali justru menilai tidak adanya sistem degradasi akan membuat liga 1 2020 rawan praktik jual beli pertandingan.

Baca Juga: Jadwal Padat Menanti Setiap Tim Liga 1, Pengamat Justru Khawatirkan Penularan Covid-19

"Tidak ada sistem degradasi ini rawan jual beli pertandingan. Ini harus direspon PT LIB dengan program yang konkret. Artinya kompetisi ini berjalan dengan ketat dan terhindar dari match fixing," jelas dia saat on air di Radio PRFM, Jum'at 4 September 2020.

Selain risiko rawan jual beli pertandingan, Akmal juga mewanti-wanti soal risiko cedera pemain. Sebab setiap tim liga 1 2020 dipastikan akan menjalani jadwal padat karena kompetisi dijadwalkan selesai pada Februari 2021.

Baca Juga: Laga Ujicoba Persib Bandung vs Tira Persikabo, Umuh : Jangan Dianggap Main-Main !

"Termasuk cedera pemain karena jadwal maraton," katanya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x