Khawatirkan Sweeping, Aprindo Imbau Anggotanya Tarik Produk Buatan Prancis

- 6 November 2020, 17:11 WIB
Pengunjung berbelanja di salah satu gerai di Kuningan City, Jakarta, Jumat 14 Agustus 2020. Sejumlah pelaku usaha ritel menyelenggarakan Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) menyambut perayaan HUT Kemerdekaan RI yang dimulai pada tanggal 14-30 Agustus 2020. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/nz
Pengunjung berbelanja di salah satu gerai di Kuningan City, Jakarta, Jumat 14 Agustus 2020. Sejumlah pelaku usaha ritel menyelenggarakan Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) menyambut perayaan HUT Kemerdekaan RI yang dimulai pada tanggal 14-30 Agustus 2020. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/nz /

PRFMNEWS – Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyatakan pihaknya mengimbau seluruh anggotanya untuk menarik produk yang dalam kemasannya tercantum buatan Prancis dari display.

Hal itu guna memiminalisir adanya kejadian yang tidak diinginkan seperti di antaranya sweeping yang belakangan videonya viral di media sosial.

Seperti diketahui, viral di media sosial yang menunjukan sekelompok massa yang melakukan aksi pengambilan terhadap produk yang diduga berasal dari Prancis.

Baca Juga: Lakukan 6 Kebiasaan Ini Agar Punggung Tidak Sakit

“Kami agak khawatir kalau ada sweeping dan sebagainya. Sehingga kami dorong berkomunikasi berkoordinasi dengan kepolisian dan paham sejalan akan hal itu, dan memutuskan untuk menarik produk yang bertuliskan made in France dari display,” kata Sekjen Aprindo, Solihin saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Jumat 6 Oktober 2020.

Solihin menambahkan, adanya imbaan yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk tidak membeli produk asal Prancis nyatanya dipahami berbeda oleh sebagian masyarakat.

Sehingga, produk yang dibuat di dalam negeri dan dikerjakan oleh pekerja asal Indonesia pun ikut terdampak.

Baca Juga: Perkecil Daerah Blank Spot, Jawa Barat Pasang Internet di Ratusan Desa Tahun Depan

“Banyak produk yang kita lihat saat ini diproduksinya ada yang di dalam negeri. Saya sampaikan ini diproduksi di pabrik dan dikerjakan oleh karyawan yang notabene karyawan WNI,” jelasnya.

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah