DPR Sebut Tidak Perlu Berdebat Indonesia Resesi, Fokus Pandemi Lebih Penting

- 6 November 2020, 07:56 WIB
Ilustrasi Resesi
Ilustrasi Resesi /pixabay/geralt

PRFMNEWS - Badan Pusat Statistik (BPS) resmi mengumumkan bahwa produk nasional bruto (PDB) Indonesia di kuartal III tahun 2020 minus 3,49 persen. Artinya Indonesia masuk jurang resesi setelah pada kuartal II di tahun yang sama ekonomi RI juga terkontraksi alias negatif.

Menanggapi hal ini, Anggota Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun meminta semua pihak saat ini tidak perlu mendebatkan istilah resesi atau tidak. Namun, semua harus sama-sama melakukan langkah mengatasi situasi buruk akibat pandemi Covid-19.

"Menghadapi ini yang paling utama bukan mempermasalahkan resesi atau tidak, yang paling bagus adalah bagaimana resesi ini kita lewati dengan cepat, melakukan langkah antisipasi mengatasi situasi yang ada," ujar Miskbakhun saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Kamis 5 November 2020.

Baca Juga: Indonesia Resesi, Pengamat Ekonomi: Indonesia Mengalami Konstraksi yang Besar Sepanjang Tahun 2020

Ia mengatakan, pertumbuhan negatif ekonomi Indonesia murni dipengaruhi karena dampak pandemi global. Bahkan situasi ini terjadi di seluruh dunia akibat diberlakukannya pembatasan berskala besar hingga lockdown yang menyebabkan aktivitas masyarakat terbatas.

Maka dari itu, pemerintah dan semua pihak diminta untuk melakukan langkah-langkah agar kehidupan segera normal dan ekonomi kembali bangkit.

"Daripada kita berdebat resesi atau tidak, jadi bagaimana kita menatap kehidupan itu lebih penting, lalu cepat bangkit ke kondisi normal," imbuhnya.

Berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah, seperti halnya memberikan stimulus dan subsidi kepada pelaku UMKM, lalu bantuan ke sektor kesehatan dan lainnya.

Baca Juga: Ade Londok Akan Kembali ke Bandung: InsyaAllah Moal Ngomong Kasar Deui

Halaman:

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x