Network
PRFMNEWS - Sekretaris Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kota Bandung, Rifa Anggyana menyangkan para remaja yang ikut serta dalam aksi unjuk rasa penolakan Undang-undang (UU) Cipta Kerja di berbagai daerah di Indonesia.
Demi menekan jumlah remaja yang ikut aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja, Rifa pun mengajak semua pihak, baik Dinas Pendidikan, Guru dan para Orangtua untuk membantu para remaja dalam menyalurkan aspirasi melalui sarana selain unjuk rasa.
"Remaja memang merupakan tahapan pencarian identitas dirinya di dalam masyarakat. Nah ini salah satu faktor remaja mudah terhasut oleh ajakan-ajakan kurang baik," ujarnya saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Selasa 13 Oktober 2020.
Baca Juga: Sosialisasikan UU Cipta Kerja, Mendagri Undang Ketua DPRD se-Indonesia
Lebih lanjut, Rifa menyatakan bahwa ada beragam sarana bagi remaja untuk menyalurkan aspirasi. Sarana penyalur aspirasi tersebut di antara karya tulis dan karya seni.
"Saat ini aspirasi itu bisa disampaikan melalaui berbagai sarana, tidak hanya unjuk rasa. Aspirasi bisa disalurkan dengan tulisan, karya seni dan lain-lain," imbuhnya.
Menurut Rifa, saat ini para remaja tengah hidup di zaman yang dipenuhi kabar bohong yang berseliweran di media sosial.
Baca Juga: Kocak, Pria Ini Pelesetkan Omnibus Law Jadi Undang-Undang Melly Goeslaw
Tanpa pengawasan yang baik, kata Rifa, remaja akan mudah terhasut dan mengikuti kegiatan yang dianggap menarik dan tahu inti dan tujuan kegiatan tersebut.
