Pengamat Ekonomi Sebut Pajak Mobil Baru 0% Berpotensi Rugikan Banyak Pihak Termasuk Konsumen

- 3 Oktober 2020, 18:50 WIB
Tips beli mobil bekas. (Pikiran Rakyat)
Tips beli mobil bekas. (Pikiran Rakyat) /Pikiran Rakyat

PRFMNEWS – Pengamat Ekonomi, Faris Syaifullah menilai wacana penerapan pajak mobil baru 0% berpotensi merugikan konsumen. Pasalnya, bakal ada penurunan harga yang signifikan ketika konsumen membeli mobil sebelum diterapkan kebijakan tersebut.

Seperti diketahui, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) beberapa waktu lalu mengusulkan relaksasi berupa pajak 0% untuk mobil baru kepada Kementerian Keuangan.

Usulan ini bertujuan untuk meningkatkan industri otomotif yang menurun akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG: Ini Link Streaming dan Susunan Pemain Chelsea vs Crystal Palace

“Pemerintah harus pikirkan adalah user atau konsumen karena user akan merasa dirugikan. Karena dia beli mobil baru bulan lalu atau minggu lalu, ketika keluar kebijakan ini otomatis menurunkan harga jual mobilnya yang baru ia miliki,” kata dia saat Talkshow di Radio PRFM 107,5 dengan tema Pajak Kendaraan 0% Buat Siapa, Sabtu (3/10/2020).

Di samping itu, pedagang mobil besar pun berpotensi gulung tikar. Bagaimana tidak, Faris menyebut tidak ada jaminan ketika pajak kendaraan 0% diterapkan, masyarakat membeli mobil baru.

Masyarakat, dinilainya lebih mementingkan kebutuhan primer dibanding membeli mobil baru.

Baca Juga: Selama Pandemi Covid-19 Penjualan Mobil Second Anjlok Hingga 90%

“Kalau benar-benar ini diberlakukan, pedagang mobil besar saya pikir akan gulung tikar karena otomatis orang akan dengan budget yang sekarang dimiliki, daya beli masyarakat yang melemah bahkan sangat lemah saat ini otomatis orang kalau punya uang beli mobil baru dari pada mobil bekas. Tapi tidak ada jaminan untuk beli mobil baru, pandemi ini orang lebih memilih untuk bertahan hidup,” ujar Faris.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x