"Yang mencintai semua dengan sepenuh hati, memperhatikan yang paling bawah, agar yang tengah terangkat," sambung Anies.
Ia menegaskan bahwa negara tidak boleh berdagang dengan rakyat. Menakar untung rugi saat mengeluarkan kebijakan yang pro rakyat.
"Negara tidak pelit dengan rakyat, negara tidak berpaling dari yang papah, negara yang penuh cinta kasih kepada semua. Negara yang hadir dengan perasaan yang halus, rahman, rohim," ucapnya.
"Bila yang bawah terlupakan, yang tengah akan terhimpit. Karena itu, pesan yang kami bawa adalah pesan negara yang menyayangi, negara yang welas asih, dan negara yang membereskan soal ketimpangan," sambung Anies.
Baca Juga: Kasus Ancaman Terhadap Anies Baswedan Ditangani Tim Gabungan Bareskrim Polri dan Polda Jatim
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku ingin menghadirkan negara yang bertindak atas ketimpangan yang terjadi. Sehingga, terwujud keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Negara yang membereskan soal ketidakadilan. Membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar, menguatkan yang lemah tanpa melemahkan yang kuat," pungkasnya.***