Hasil Survei Sebut Masyarakat Minta Pilkada 2020 Ditunda, Pengamat: Khawatir Penularan Covid-19

- 16 September 2020, 16:51 WIB
Ilustrasi Pilkada Serentak 2020.
Ilustrasi Pilkada Serentak 2020. /Pikiran-Rakyat.com/Fian Afandi/



PRFMNEWS
– Survei yang dilakukan Polmatrix Indonesia menunjukan sebagian besar masyarakat Indonesia yang menjadi responden meminta agar penyelengaraan Pilkada Serentak 2020 ditunda.

Dalam survei tersebut, sebanyak 72,4 persen responden menginginkan agar Pilkada Serentak 2020 ditunda dulu dikarenakan tren kasus virus corona (Covid-19) yang masih tinggi hingga saat ini.

Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Pasundan, Deden Ramdan menilai tingginya jumlah responden yang memilih agar Pilkada Serentak 2020 ditunda, disebabkan adanya kekhawatiran terjadinya klaster baru dalam kontestasi pemilihan kepala daerah tersebut.

Baca Juga: Thomas Uber Cup 2020 di Denmark Resmi Ditunda Oleh BWF

“Jika melihat angka 72 persen responden tersebut, berarti di situ ada suatu kondisi dimana masyarakat tidak menghendaki Pilkada berlangsung di tengah pandemi seperti saat ini. Mereka khawatir terjaidnya penularan Covid-19,” ucapnya saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Rabu 16 September 2020.

Dede melanjutkan, kekhawatiran terjadinya klaster baru Covid-19 usai tersebar video dan foto yang memperlihatkan adanya sejumlah Bakal Pasangan Calon Kepala Daerah tidak menerapkan protokol kesehatan saat tahapan pendaftaran di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Seperti yang kita lihat saja pemberitaan dari sejumlah daerah, ada beberapa Bakal Paslon yang membawa rombongan saat melakukan pendaftaran di KPU. Artinya ada potensi terpapar virus corona sangat tinggi dalam tahapan Pilkada, seperti tahapan Pendaftaran Bakal Pasangan Calon saja sudah jadi risiko penularan virus corona,” tuturnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x