Periksa Ibu Pelaku Pembunuhan di Dekat Mall CP Jakarta, Polisi Justru Peroleh Fakta ini

- 1 Oktober 2023, 15:00 WIB
Ilustrasi kasus pembunuhan
Ilustrasi kasus pembunuhan /Dok PRFM

PRFMNEWS – Polisi periksa sejumlah saksi termasuk keluarga pelaku pembunuhan seorang perempuan yang ditusuk di area dekat lobi Mall Central Park (CP), Jakarta Barat pada Selasa 26 September 2023 pagi. Dari keterangan yang diungkap ibu pelaku, polisi menemukan fakta baru.

Kapolsek Tanjung Duren Kompol Muharam Wibisono Adipradono mengatakan, ibu pelaku penusukan terhadap wanita berinisial FD (44) di sekitar Mall Central Park Jakarta pada Selasa pagi menyebut anaknya dengan inisial AH (26) terindikasi memiliki gangguan jiwa.

"Keterangan yang kita dapat dari pihak keluarga korban, ibunya maupun adiknya yang mengatakan sehari-hari kehidupan pelaku di rumah, karena pelaku ini juga pengangguran. Jadi sehari-hari di rumah, pelaku juga memiliki pola perilaku yang tidak wajar, aneh," ujar Wibisono, dikutip prfmnews.id dari ANTARA, Sabtu 30 September 2023.

Baca Juga: Gempa Bumi Hari Ini di Sukabumi Tidak Berpotensi Tsunami

Ibu pelaku yang menyadari ada kecenderungan gangguan jiwa yang dialami anaknya itu, lanjut Wibisono, sempat menawarkan pengobatan secara psikologi tetapi ditolak oleh pelaku AH. Ibu pelaku menyatakan AH sebelumnya belum pernah menyerang orang lain.

"Tidak pernah ya, tidak ada. Tetapi memang perilaku pelaku ini selama sering beberapa kali datang ke sana (sekitar Mall Central Park) itu ya menunjukkan perilaku yang aneh dan tidak wajar. Tetapi tidak melakukan penyerangan. Misalkan ditanya mau ke mana, dijawabnya tidak relevan. Jawabnya, oh mau ke langit dan lain-lain," jelas Wibisono.

Lebih lanjut Wibisono menerangkan bahwa saat melakukan pemeriksaan terhadap pelaku, polisi juga mendapati adanya kemungkinan gangguan jiwa sebab saat ditanya, pelaku ini kerap menjawab secara berbelit-belit, simpang siur, dan tidak relevan.

Baca Juga: Hasil Sidang Komdis PSSI 27 dan 28 September 2023, Persib Bandung Aman dari Sanksi

"Untuk jawaban ini berbelit-belit, simpang siur, jadi berubah-ubah dan kadang ada juga tidak relevan. Jadi di sini kita sinkronisasi dari keterangan pelaku kemudian keterangan saksi-saksi, makanya kita duga untuk saat ini adalah kemungkinan pelaku memiliki kelainan (kejiwaan)," paparnya.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x