Banyak Dokter dan Perawat Meninggal Akibat Covid-19, PPNI: Kami Prihatin dan Khawatir

- 4 September 2020, 09:02 WIB
Unggahan bela sungkawa IDI terhadap meninggalnya 100 dokter pada masa pandemi Covid-19
Unggahan bela sungkawa IDI terhadap meninggalnya 100 dokter pada masa pandemi Covid-19 /Chris Dale/IDI

PRFMNEWS - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mencatat sudah ada 105 dokter, dan 77 perawat yang meninggal dunia akibat terinfeksi virus Corona (Covid-19).

Ketua Umum PPNI Harif Fadillah mengatakan pihaknya merasa prihatin dengan banyaknya tenaga medis yang meninggal akibat Covid-19. Dia berharap tidak ada lagi kasus tenaga medis yang meninggal karena virus Corona.

"Kami prihatin dan khawatir terkait angka (kematian dokter dan perawat akibat Covid-19) ini cukup drastis. Tadi pagi ada satu lagi rekan kita yang wafat, saya harap ini yang terakhir," kata Harif saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Kamis 3 September 2020.

Baca Juga: Jadi Korban Hipnotis, Warga Garut Ini Kehilangan Motor dan Barang Berharga

Dia mengatakan, angka kematian dokter maupun perawat yang cukup tinggi akibat Covid-19 harus menjadi peringatan bahwa kondisi pandemi belum tertanggulangi.

Jika angka dokter maupun perawat yang terinfeksi Corona terus bertambah, dia khawatir pelayanan perawatan Covid-19 di Indonesia menjadi tidak maksimal.

"Kalau terus meningkat, makin banyak perawat terinfeksi, maka saya khawatir banyak perawat yang tidak bisa bekerja dan melayani karena harus isolasi, sehingga diganti dengan perawat lain atau bahkan ada perawat yang overtime shift (lembur), dan menyebabkan kelelahan yang luar biasa," katanya.

Dia mengatakan, dokter maupun perawat yang terinfeksi Corona banyak yang masih menjalani isolasi dan perawatan.

Baca Juga: Ini Strategi Kemnaker Cegah Klaster Baru di Perkantoran

Meski belum ada angka pasti, namun dia memastikan jumlahnya cukup banyak terutama di daerah episentrum Corona, seperti di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

"Akibat banyaknya dokter dan perawat yang harus karantina, sistem dalam pelayananan Covid-19 akan terganggu," katanya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x