Ajak Masyarakat Dukung Keselamatan Perjalanan Kereta Cepat, KCIC: Benda Asing Bisa Rusak Pantograf

- 23 Juli 2023, 20:40 WIB
Pekerja PT KCIC tengah bertugas dengan menerapkan protokol kesehatan dan protokol keselamatan
Pekerja PT KCIC tengah bertugas dengan menerapkan protokol kesehatan dan protokol keselamatan /dok PT KCIC

PRFMNEWS – PT KCIC selaku operator Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk turut menjaga keselamatan dan keamanan perjalanan kereta tersebut.

Sosialisasi kepada masyarakat agar ikut menjaga keselamatan perjalanan Kereta Cepat Jakarta Bandung disampaikan KCIC jelang operasional kereta api yang akan melayani rute empat stasiun itu.

KCIC mengajak masyarakat untuk tidak beraktivitas di sepanjang jalur Kereta Cepat Jakarta Bandung karena sangat berbahaya, baik bagi diri sendiri maupun penumpang dan kru kereta yang rencananya akan beroperasi mulai Agustus 2023.

Baca Juga: Beredar Kabar Gerbang Tol KM 149 Gedebage Dibuka 24 Juli, Jasa Marga Buka Suara

General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa menjelaskan, jalur kereta cepat dialiri arus listrik sebesar 27,5 kilovolt (kV) yang akan menjadi sumber penggerak melalui media pantograf yang terdapat di bagian atas kereta seperti pada KRL.

Pantograf tersebut akan terhubung dengan jaringan listrik aliran atas (LAA) atau overhead catenary system (OCS).

Semakin tinggi laju kereta cepat, maka semakin besar kebutuhan keterhubungan yang mulus antara pantograf dan LAA.

Baca Juga: Kronologi Video Viral Paspampres Tarik Tangan Bupati Bengkulu Utara Saat Dampingi Presiden Jokowi

"Jalur kereta api cepat sendiri membentang dari Halim hingga ke Tegalluar sepanjang 142,3 km baik secara subgrade, elevated, tunnel, dan bridge," kata Eva, dikutip prfmnews.id, Minggu 23 Juli 2023.

Adapun saat beroperasi nanti, imbuh Eva, Kereta Cepat Jakarta Bandung memiliki kecepatan hingga 350 km/jam.

Sehingga perlu dihindari benda asing yang berpotensi mengganggu dan membahayakan operasional agar tidak bersinggungan dengan prasarana kereta api berjuluk Red Comodo (Komodo Merah) itu.

Baca Juga: Presiden Jokowi Akui Tahu Ada Oknum Kejaksaan Lakukan Tindakan Tidak Terpuji

Eva mengungkapkan pada kasus ringan, jika terjadi gangguan dari benda asing maka pantograf dapat rusak dan kereta cepat langsung berhenti.

“Pada kasus yang lebih serius, dapat menyebabkan putusnya kabel LAA dan pemadaman listrik, di mana hal tersebut dapat mengganggu keseluruhan operasional perjalanan kereta cepat,” jelas dia.

Benda asing pada LAA, ungkapnya, dapat dikategorikan berdasarkan jenis materi menjadi benda penghantar.

Meski sepanjang jalur kereta cepat sudah diberi pagar dan kawat berduri, Eva meminta masyarakat untuk tetap ikut menjaga sarana dan prasarana yang merupakan proyek strategis nasional itu.

"Melalui sosialisasi yang dilakukan, diharapkan seluruh masyarakat dapat ikut berperan aktif dalam menjaga keselamatan dirinya maupun orang lain di sekitar jalur kereta cepat," tuturnya.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah