Green Energy, KAI Operasikan Sejumlah KA Ramah Lingkungan dan Ganti Bahan Bakar Lokomotif

- 26 Mei 2023, 14:30 WIB
Ilustrasi- Perubahan jadwal Kereta Api Jarak Jauh per 1 Juni 2023, ini jam keberangkatan Kereta Api Argo Wilis, Airlangga, Purwojaya hingga Ranggajati.
Ilustrasi- Perubahan jadwal Kereta Api Jarak Jauh per 1 Juni 2023, ini jam keberangkatan Kereta Api Argo Wilis, Airlangga, Purwojaya hingga Ranggajati. /Tangkap layar Instagram.com/@kai121_

PRFMNEWS - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berkomitmen mengurangi dampak pemanasan global, sekaligus mendukung pemerintah dalam pencapaian target emisi nol pada tahun 2060.

Untuk mewujudkan hal tersebut, PT KAI melakukan berbagai aksi nyata antara lain mengganti bahan bakar lokomotif, mengoperasikan kereta api ramah lingkungan, penggunaan panel surya di stasiun dan perkantoran.

Selain itu, sejumlah jajaran PT KAI juga telah menggunakan mobil dinas listrik, menggalakkan program penanaman pohon yang masif, serta kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di bidang lingkungan hidup.

Baca Juga: Menteri PUPR Instruksikan Tol Cisumdawu Bisa Beroperasional Penuh Juni Nanti

“KAI berkomitmen memberikan manfaat yang maksimal melalui layanan kereta api, baik manfaat langsung yang dapat dirasakan oleh pelanggan berupa layanan yang aman, nyaman, dan tepat waktu maupun manfaat tidak langsung bagi masyarakat berupa peningkatan kualitas udara dan berkurangnya beban jalan raya,” kata EVP of Corporate Secretary Raden Agus Dwinanto Budiadji.

Untuk bahan bakar kereta api mengusung green energy, saat ini KAI telah menggunakan Biosolar B30 yang berarti 30 persen dari campuran tersebut terdiri dari bahan bakar berasal dari sumber nabati atau organik, seperti dari minyak kelapa sawit, jarak, ataupun dari beragam bahan organik lainnya.

Biosolar B30 ini memiliki emisi gas buang yang lebih rendah, sehingga dapat membantu mengurangi polusi udara. Bahkan di beberapa titik di Sumatera KAI sudah menggunakan Biosolar B35 yang berarti tingkat ramah lingkungannya lebih tinggi.

Baca Juga: Nindy Ayunda Penuhi Panggilan Bareskrim Polri Terkait Kasus Penyembunyian Dito Mahendra

Di samping itu, KAI terus melakukan penghijauan di seluruh stasiun, lingkungan kantor, dan aset-aset perusahaan lainnya agar kualitas udara yang semakin baik berdampak pada kualitas hidup yang makin baik pula.

Penanaman pohon secara masif juga KAI lakukan sebagai salah satu upaya untuk mengamankan jalur kereta api dari bahaya longsor dan banjir yang membahayakan perjalanan kereta api.

“Sampai dengan Mei 2023, KAI telah melakukan penanaman pohon sebanyak 77.000 pohon. Penanaman pohon tersebut menunjukkan bahwa KAI tidak hanya mencari keuntungan melalui operasional kereta api, tetapi juga peduli terhadap Environmental, Social & Governance (ESG),” ucap Raden Agus.

KAI juga memiliki layanan kereta ramah lingkungan dengan menggunakan sumber energi listrik yang bebas emisi, yakni KRL Jabodetabek, KRL Yogyakarta-Solo, KA Bandara Soekarno-Hatta, serta LRT Sumatera Selatan.

Baca Juga: Menang 4-1, MU Kantongi Tiket Liga Champions

“Ke depan juga akan hadir kereta berenergi listrik pada LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung,” ujar Raden Agus.

Adapun terkait mobil dinas, KAI telah menyewa sebanyak 9 unit mobil listrik dan memasang sejumlah wall charger di perkantoran KAI serta di Stasiun Gambir.

Ke depan KAI akan menambah fasilitas mobil listrik untuk mendukung terwujudnya transportasi yang ramah lingkungan. Penggunaan mobil listrik ini juga sesuai dengan arahan pemerintah untuk beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil ke tenaga listrik.

KAI juga menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau Solar Panel di Stasiun dan Kantor KAI. Saat ini, KAI telah memasang Solar Panel pada Stasiun Gambir dengan daya 40,5 kWp dan gedung Jakarta Railway Center dengan daya 40 kWp.

Baca Juga: Erick Thohir Optimis Timnas U-23 Bisa Lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2024

Pemasangan Solar Panel ini merupakan upaya transisi energi yang dilakukan KAI dengan menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk suplai energi listrik di berbagai aset KAI.

“Ke depan, KAI akan meningkatkan daya Solar Panel tersebut dan menambah lokasi pemasangannya pada aset-aset KAI lainnya secara bertahap. Sehingga akan terjadi efisiensi dalam penggunaan dan pengendalian energi bangunan, serta penggunaan EBT dapat semakin meluas di seluruh wilayah kerja KAI,” ungkap Raden Agus.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x