Ada Fenomena Langka Tanggal 3 November, Tengah Hari Akan Jadi Lebih Lambat, Begini Penjelasan LAPAN

- 2 November 2022, 14:45 WIB
 Fenomena langka tengah hari yang datang lebih awal akan terjadi pada 3 November 2022
Fenomena langka tengah hari yang datang lebih awal akan terjadi pada 3 November 2022 /Pixabay/qimono/

PRFMNEWS - Ada fenomena langka yang terjadi setiap tanggal 3 November, yaitu dimana tengah hari akan menjadi lebih lambat.

Fenomena langka ini terjadi dikarenakan nilai perata waktu yang lebih besar (lebih positif) sehingga Matahari akan berkulminasi lebih awal dibandingkan hari-hari biasanya dalam setahun.

Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) perata waktu adalah selisih antara waktu Matahari sejati dengan waktu Matahari rata-rata.

Baca Juga: CFD di Kota Bandung Diadakan Lagi Mulai 6 November, Kata Yana Mulyana

Waktu Matahari Sejati adalah waktu yang diukur berdasarkan gerak semu harian Matahari sebenarnya.

Sedangkan, waktu Matahari rata-rata adalah waktu yang diukur berdasarkan gerak semu harian Matahari rata-rata, yakni tepat 24 jam.

Menurut LAPAN, perata waktu dipengaruhi oleh dua faktor yaitu deklinasi Matahari dan kelonjongan orbit Bumi.

Baca Juga: Pemain Persib ini Berharap Besar Liga 1 Segera Dilanjutkan demi Timnas dan Masa Depan Pemain

Deklinasi adalah sudut yang dibentuk antara ekuator langit (proyeksi ekuator Bumi pada bola langit) dengan ekliptika (lintasan edar Bumi mengelilingi Matahari).

Nilai minimum deklinasi saat ini adalah −23,44° derajat, sedangkan nilai maksimumnya adalah +23,44°.

Kedua nilai ini didasarkan kemiringan sumbu rotasi Bumi terhadap garis tegak lurus ekliptika sebesar 23,44°.

Kemiringan sumbu rotasi Bumi senantiasa berubah dengan periode 41.000 tahun; yakni 22,1° di tahun 8700 SM dan 24,5° di tahun 11800 M mendatang.

Siklus ini disebut juga Siklus Milankovitch. Orbit Bumi yang lonjong membuat Bumi di satu waktu berada pada titik terdekat dari Matahari, disebut juga perihelion, dan di waktu lain berada pada titik terjauh dari Matahari, disebut juga aphelion.

Baca Juga: Kemenkes Alokasikan Hingga 12 Ribu Dosis Vaksin Pfizer Siap Pakai di Kota Bandung

Saat harga mutlak deklinasi Matahari berkurang (Juni-September dan Desember-Maret), Matahari akan berkulminasi lebih lambat.

Sedangkan saat harga mutlak deklinasi Matahari bertambah (September-Desember dan Maret-Juni), Matahari akan berkulminasi lebih cepat.

Saat Bumi menjauhi titik perihelion menuju aphelion (Januari-Juli), Matahari akan berkulminasi lebih lambat.

Baca Juga: GRATIS Latihan Ujian Praktek untuk Syarat Bikin SIM C dan A di Polres Bogor, Catat Jadwal dan Syaratnya

Namun saat Bumi menjauhi titik aphelion menuju perihelion (Juli-Januari), Matahari akan berkulminasi lebih cepat.

Kombinasi dari kedua faktor inilah yang membuat Matahari akan berkulminasi lebih cepat pada September-Desember dengan puncaknya pada 3 November.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah