“Sampling, tapi untuk quality control vaksin semua dicek menggunakan alat di [lantai] atas,” ucap Juliman.
Dari ruang produksi, Presiden meninjau ke ruang pengemasan. Di sini Jokowi melihat Vaksin IndoVac yang sudah dikemas di dalam botol.
“Satu botol untuk berapa dosis?” tanya Kepala Negara.
“Satu botol atau satu vial isi 5 ml, jadi bisa untuk 10 dosis vaksin karena per dosis 0,5 ml,” jawab Kepala Divisi Produksi Bambang Heriyanto.
Baca Juga: Direktur Utama PT LIB Penuhi Panggilan Polda Jawa Timur Terkait Tragedi Kanjuruhan
Dalam peninjauan tersebut, Presiden didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, serta Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir.
Usai meninjau, Jokowi mengapresiasi kinerja sumber daya manusia (SDM) Bio Farma yang tanpa banyak bersuara, telah berhasil memproduksi vaksin Covid-19 sendiri bernama IndoVac ini.
“Inilah saya kira sebuah kerja keras SDM muda kita dalam menggarap sebuah vaksin baru dari hulu sampai hilir. Ini memakan waktu dari awal sampai sekarang 1,5 tahun. Diam, enggak pernah bersuara, tahu-tahu jadi IndoVac,” ungkapnya.***