Bangga Luncurkan Vaksin IndoVac di Bio Farma Bandung, Jokowi: 1,5 Tahun Diam Tahu-tahu Jadi

- 13 Oktober 2022, 14:15 WIB
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran vaksin IndoVac yang diproduksi PT Bio Farma, Kota Bandung, Kamis 13 Oktober 2022.
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran vaksin IndoVac yang diproduksi PT Bio Farma, Kota Bandung, Kamis 13 Oktober 2022. /YouTube Sekretariat Presiden/

PRFMNEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi meluncurkan sekaligus meninjau penyuntikan perdana vaksin Covid-19 bernama IndoVac di pabrik PT Bio Farma, Kota Bandung, hari ini Kamis 13 Oktober 2022.

Presiden Jokowi mengaku bangga Indonesia melalui PT Bio Farma akhirnya sukses memiliki vaksin Covid-19 IndoVac hasil produksi dalam negeri.

Presiden Jokowi pun mengapresiasi semua pihak yang telah mendukung pengembangan vaksin IndoVac produksi Indonesia ini yang dilakukan dalam waktu 1,5 tahun.

“Inilah saya kira sebuah kerja keras SDM-SDM muda kita dalam menggarap sebuah vaksin baru, dari hulu sampai hilir, ini memakan waktu IndoVac dari awal sampai sekarang 1,5 tahun, juga diam enggak pernah bersuara tahu-tahu jadi IndoVac,” tuturnya.

Baca Juga: Jokowi Ungkap Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung Sudah 88 Persen, Akan Diresmikan Juni 2023

Pada kesempatan itu pula Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk mendukung sekaligus mendorong program pengembangan vaksin di tanah air agar Indonesia dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan vaksin nasional.

“Pak Menteri BUMN, Pak Menteri Kesehatan, dorong terus Bio Farma sehingga nanti akan betul-betul menghasilkan sebuah revenue yang semakin besar bagi negara dan kita memiliki kemandirian, berdikari betul di dalam urusan vaksin,” ujarnya.

Kepala Negara mengungkapkan, kapasitas produksi vaksin IndoVac mencapai sekitar 20 juta dosis di tahun ini, dan akan meningkat menjadi 40 juta dosis di tahun mendatang.

“Kapasitas di tahun ini nanti kurang lebih 20 juta, tadi Pak Dirut [Bio Farma] menyampaikan, tahun depan bisa 40 juta, dan kalau memang pasar masih memerlukan bisa sampai ke 120 juta dosis vaksin,” ucapnya.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x