Senjata Militer Amerika Disegel Bea Cukai, Panglima TNI: Ada Kesalahan Komunikasi

- 24 Juli 2022, 21:15 WIB
Seorang tentara sedang memandangi senjata milik tentara Amerika yang disegel Bea Cukai di Pelabuhan Panjang Lampung pada Jumat, 22 Juli 2022
Seorang tentara sedang memandangi senjata milik tentara Amerika yang disegel Bea Cukai di Pelabuhan Panjang Lampung pada Jumat, 22 Juli 2022 /Instagram @infokomando.official/

PRFMNEWS - Satu kontainer senjata militer Amerika disegel kantor Bea Cukai di Pelabuhan Panjang, Lampung pada Minggu, 24 Juli 2022.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa akhirnya angkat suara mengenai penyegelan satu kontainer senjata di pelabuhan tersebut.

Andika mengatakan peristiwa yang terjadi itu merupakan kesalahpahaman di lapangan. Namun, hal tersebut sudah diselesaikan dengan mengkonfirmasi langsung ke perwakilan Amerika di Indonesia.

Baca Juga: Kenali Alergi Kosmetik pada Wanita Menurut dr. Saddam Ismail, Paling Parah Muncul Benjolan Nanah

"Jadi proses kemarin itu miss di bawah tapi di pihak mereka, yang sebetulnya tidak ada masalah. Karena segera kita konfirmasi ke perwakilan militer dari Amerika," ungkap Jenderal Andika dikutip prfmnews.id dari PMJ News.

Menurut Andika, senjata tersebut milik Amerika Serikat yang akan digunakan untuk latihan bersama Garuda Shield dengan TNI di pusat Pelatihan Tempur (Puslatpur).

"Jadi yang kemudian kemarin di Pelabuhan Panjang Bandar Lampung itu adalah miss. Tetapi itu bukan sesuatu yang kemudian menjadi ilegal," tukasnya.

Andika menjelaskan posedure urgent security clearance atau izin keamanan mendesak merupakan kewenangan Panglima TNI.

Baca Juga: Perhatikan Tanda-tanda Kolesterol Tinggi Sedang Tinggi, Sangat Terlihat di Kulit Menurut dr. Ema Surya Pertiwi

Menurutnya, pemberian security clearence selalu dilakukan. Bahkan, lanjutnya, mekanisme untuk kedatangan dari luar negeri yang tidak terjadwal juga dilakukan.

"Jadi proses dan mekanisme pemberian security clearance ini sudah selalu kita lakukan bahkan untuk kedatangan yang tidak terjadwal itu ada mekanisme. Nggak ada jadwal, nggak rencana tetap, bisa asal kita juga verify atau kita konfirmasi," tuturnya.

Menurut Andika, tugas perwakilan militer negara asing yang akan menjelaskan, setelah dilakukan konfirmasi, apakah ini masuk dari perangkat material militer untuk pelatihan.

"Kita mengkonfirmasi apakah ini masuk dari perangkat material dari militer. Kalau iya kita buatkan approvalnya," sambungnya.***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x