6 Fakta Korban Lift Jatuh di Malang Berbobot 275 Kilogram Hingga Alami Patah Tulang Kedua Kaki

- 12 Mei 2022, 11:00 WIB
Ilustrasi lift.
Ilustrasi lift. /Pexels/Kelly Lacy

PRFMNEWS – Seorang pria dengan berat badan 275 kilogram menjadi korban insiden lift jatuh di Perumahan Puri Kartika Asri Blok Q, Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Akibat kejadian lift jatuh tersebut, korban bernama Dwi Ariesta Wardhana (38) mengalami patah tulang pada kedua kakinya.

Ada enam fakta terkait peristiwa lift jatuh di Kota Malang hingga membuat korban Dwi Ariesta yang berada di dalamnya mengalami patah tulang kaki dan harus menjalani operasi darurat.

Baca Juga: Hore! Kadisdik Jawa Barat Izinkan Kegiatan di Luar Sekolah, Mulai dari Study Tour hingga Wisuda

Fakta pertama, Dwi Ariesta terjatuh saat akan turun dari lantai dua di dalam rumahnya tersebut naik lift barang yang dimodifikasi pada Sabtu, 7 Mei 2022. Tiba-tiba tali sling atau kawat penghubung mesin dengan lift putus dan terjatuh dari ketinggian sekira tiga meter.

Kedua, keluarga korban yang panik langsung menghubungi petugas PMI dan Pemadam Kebakaran Kota Malang untuk bantu mengevakuasi Dwi Ariesta dari dalam lift. Total ada 12 personel bantu mengevakuasi korban untuk dibawa ke RSUD Saiful Anwar Kota Malang.

Ketiga, Dwi Ariesta harus menjalani operasi darurat pada bagian pergelangan kaki kiri karena alami patah tulang dengan luka terbuka. Sedangkan, untuk operasi lutut dan pergelangan kaki kanan, harus tunggu hasil laboratorium karena korban mengidap diabetes.

Baca Juga: Rans Entertainment Kembali Membuka Lowongan Kerja, Berikut Kualifikasi dan Cara Daftarnya

"Karena pasien ini overweight, kita observasi laboratorium. Terindikasi ada masalah dengan diabetes. Jadi akan kita konsultasikan dengan dokter penyakit dalam,” ujar dr Agung Riyanto Budi Santoso Sp.OT (K) selaku dokter yang menangani Dwi Ariesta, dikutip prfmnews.id dari laman ANTARA.

Keempat, selain tunggu hasil laboratorium, Agung juga berkonsultasi dengan dokter penyakit dalam dan ahli gizi mengingat pada pasien diabetes, proses penyembuhan dan toleransi pembiusan pada saat akan melakukan operasi berbeda dengan pasien normal.

Halaman:

Editor: Rizky Perdana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x