Network
PRFMNEWS - Penetapan Haris Azhar dan Fatia menjadi tersangka membuat para pengamat angkat bicara.
Haris Azhar dan Fatia ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus pencemaran nama baik Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut Binsar Pandjaitan melaporkan keduanya karena unggahan video di YouTube yang menyinggung bisnis di Papua.
Baca Juga: Soal Haris Azhar dan Fatia Tersangka, Rocky Gerung Sebut Reputasi Luhut Bisa Hancur
Rocky Gerung, salah seorang pengamat yang mengkritisi penetapan Haris Azhar dan Fatia menjadi tersangka.
Dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, dia banyak bicara tentang kondisi yang menimpa dua aktvisi HAM tersebut.
Sosok Haris Azhar dan Fatia yang juga aktif di dunia internasional membuat Rocky Gerung yakin kasus ini akan disuarakan bukan hanya di Indonesia.
"Nama Pak Haris dikenal dengan baik oleh publik internasional pejuang HAM. Bahkan diplomat asing tahu apa yang dilakukan Pak Haris," ucap Rocky, dikutip prfmnews.id, Senin, 21 Maret 2022.
Bahkan pengamat komunikasi politik ini yakin akan ada dampak yang diterima oleh Luhut Binsar Pandjaitan dari kasus ini.
Rocky Gerung ungkap bisa saja dunia internasional akan membuka borok dari Luhut.
"Kalau itu dibuka, saya kira beberapa fakta bahwa pak Luhut sebetulnya memang menyembunyikan data bisnisnya itu bisa menimbulkan solidaritas jurnalis internasional membongkar kasus tidak hanyak pak Luhut, tetapi orang di sekitar Pak Jokowi," ujar Rocky Gerung.
Apa yang dilakukan Luhut dinilai Rocky sebagai bentuk arogansi pejabat.
"Suara Luhut itu suara arogansi, sedangkan Haris Fatia itu adalah suara reformasi, itu yang akan dilihat perpolitikaan kita hari ini. Kekuasaan sudah surplus kok, ngapain menantangin rakyat," tutur Rocky Gerung menyinggung rezim.
Baca Juga: Nggak Main-main, Luhut Tuntut Haris Azhar dan Fatia KontraS Rp100 Miliar
Rocky mempunyai penilaian sendiri bahwa sebenarnya rezim ingin menekan dan mengendalikan kelompok oposisi di negeri ini.
"Kita ingin lihat sebetulnya, bangsa ini diasuh dengan kemanusiaan yang adil dan beradab. Jangan orang kecil, seperti Pak Haris dan Fatia dengan mudah dijebloskan oleh kekuasaan hanya karena ingin untuk mengendalikan oposisi," kata Rocky.
Hari ini, Senin, 21 Maret 2022, mereka diperiksa untuk pertama kali setelah ditetapkan sebagai tersangka.
Rocky yakin jika publik akan mendukung Haris dan Fatia.***
