Logo Halal yang Baru Dianggap Tidak Jelas Terbaca, Dekan UIN Jakarta: Sudah Sesuai Kaidah

- 15 Maret 2022, 15:30 WIB
Foto label Halal Indonesia.
Foto label Halal Indonesia. /Dok/ Kemenag

PRFMNEWS - Desain logo halal yang baru dinilai tidak jelas terbaca secara terang.

Penulisan logo halal yang baru memang menggunakan teknik dan seni kaligrafi sehingga logo halal tersebut juga memiliki nilai seni yang tinggi.

Perihal anggapan mengenai tidak jelasnya tulisan halal dalam logo tersebut ditanggapi oleh Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta.

Ahmada Tholabi Kharlie, selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta mengatakan desain logo yang baru gunakan Khat Kufi.

Baca Juga: Deretan Nama Wakil Indonesia Siap Menggempur All England 2022

Dia tegaskan bahwa penulisan sudah sesuai kaidah khat dan Imla'i dalam teknik kaligrafi dan lengkap secara huruf di dalamnya.

"Semua hurus tertulis lengkap, ada huruf ha', huruf lam-alif dan huruf lam, tentu dalam bentuk atau model khat Kufi yang tidak rigid secara kaidah, meskipun tentu saja tidaklah sempurna untuk ukuran khat Kufi yang ideal," ungkap Ahmad, dikutip prfmnews.id dari laman kemenag hari ini Selasa, 15 Maret 2022.

Dirinya meyakinkan bahwa logo halal yang baru memiliki susunan huruf lengkap 'halal' dan hanya pengaruh dari pemilihan khat jenis Kufi.

Baca Juga: Kisruh Logo Halal, Tim Penulis Mushaf Banten: Itu Ditulis Pakai Khat Kufi Memang Untuk Estetika

Terkait perbedaan antara logo lama dari MUI dan yang dari Kemenag, memang pemilihan jenis khat yang berbeda.

"Sedangkan logo halal yang lama menggunakan jenis khat Naskhi, khat yang fungsional tulis - baca," ucap Ahmad Tholabi Kharlie.

Ahmad juga meminta Kemenag untuk bisa lebih gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Adanya sosialisasi akan membuat logo halal yang baru dapat diterima dan dipahami oleh semua pihak.

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJH) Kemenag harus bisa lebih massif dalam proses sosialisasi.

Baca Juga: Lebih dari 10.000 Anak Menjadi Korban Konflik di Yaman, UNICEF Perkirakan Akan Terus Meningkat

"Reaksi publik ini harus ditangkap positif oleh BPJH dan pemangku kepentingan untuk semakin gencar menjelaskan kepada publik soal logo halal yang baru ini," ungkap Ahmad Tholabi Kharlie.

Kritik dan reaksi masyarakat bagi Ahmad merupakan tantangan dan peluang bagi BPJH Kemenag dalam sosialisasi logo halal yang baru.

Sebelumnya beberapa tokoh sudah sempat melemparkan kritik atas logo baru tersebut.

Baca Juga: Rusia Masih Terus Gempur Ukraina, Hampir 3 Juta Orang Melarikan Diri

Fadli Zon dan Ustad Adi Hidayat misalnya, mereka juga mengkritisi desain dan tulisan 'halal' dalam logo tersebut.

Keduanya berkomentar hampir sama, bahwa tulisan tidak jelas dan meminta untuk menggunakan hurus Arab yang jelas dan terang.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah