Network
PRFMNEWS - Jelang 2024, nama Wali Kota Bogor Bima Arya menjadi kerap disebut-sebut akan menjadi calon gubernur DKI Jakarta atau Jawa Barat pada Pilkada 2024.
Menanggapi isu tersebut, Bima menegaskan bahwa jika dia menjadi gubernur artinya dia naik kelas.
Oleh karenanya, sebelum naik kelas dari wali kota menjadi gubernur dia tegaskan jika dia harus menyelesaikan berbagai pekerjaan dirinya sebagai wali kota Bogor.
Baca Juga: Congrats! Atta dan Aurel Resmi Menjadi Orang Tua
"Kalau saya mau naik kelas kemanapun itu mungkin jadi gubernur, atau mungkin yang lain, artinya PR yang ada di Bogor harus saya tuntaskan," tegasnya dalam acara Klarifikasi bersama Forum Pemred PRMN dikutip hari ini Selasa, 22 Februari 2022.
Dia tegaskan masih banyak persoalan yang harus dia selesaikan di Kota Bogor hingga 2024.
Dia mencontohkan, beberapa persoalan yang masih menjadi PR bagi dirinya adalah seperti persoalan angkot, penataan pasar, stunting, dan lainnya.
Baca Juga: Jeritan Perajin Tahu Tempe: Bukan Cuma Kedelai yang Naik
Baca Juga: PHRI Ingin Jemaah Umroh Asal Jabar Bisa Karantina di Hotel yang Ada di Jabar
Menurut Bima, menyelesaikan persoalan di Kota Bogor bisa menjadi bekal penting bagi dirinya untuk menghadapi 2024.
"Jadi rasanya saya ga akan pusing untuk mikir berstrategi atau kampanye ke Jakarta atau Jawa Barat untuk memikirkan pasca 2024, rasanya akan lebih pas buat saya, akan lebih logic buat saya untuk beresin PR-nya, karena kalau PR-nya selesai, naik kelasnya enak," tegasnya.
Jika harus maju ke kursi Gubernur, dia tegaskan siap maju ke DKI Jakarta atau Jawa Barat, namun itu jika PR-nya selesai dan jika memang ditugaskan partai.
Baca Juga: 4 Arahan Tegas Ridwan Kamil kepada Kepala Daerah di Jabar untuk Antisipasi Penyebaran Covid-19
"Apabila saya dipercaya atau ditugaskan partai ke salah satu dari dua titik itu atau bahkan di titik lain dipersiapkan di posisi-posisi lain, ya sebagai kader, ya Insya Allah saya siap," pungkasnya.***
