Alat PCR Pendeteksi COVID-19 Dibagikan ke 12 Provinsi, Jabar Salah Satunya

- 9 April 2020, 06:03 WIB
Stafsus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga.*
Stafsus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga.* /HUMAS BNPB

BANDUNG,(PRFM) - Setelah terpasang di salah satu rumah sakit di DKI Jakarta, Pemerintah akan segera mendistribusikan Lab Test polymerase chain reaction (PCR) untuk mendeteksi COVID-19. Pendistribusian ini akan dilakukan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.

Sebelas provinsi lain yang akan menerima PCR ini. Adapun sebelas provinsi tersebut adalah Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Papua.

Baca Juga: Kalah Tipis, Persib Tersingkir dari Kompetisi Sepak Bola Dunia Maya

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga menyampaikan bahwa alat ini harus terpasang di ruang tekanan negatif. Bahkan, Perakitan alat ini membutuhkan waktu beberapa hari dan kehati-hatian yang tinggi.

“Kalau rumah sakit sudah punya tempat namanya negative pressure, maka sudah bisa alat tersebut digunakan. Dan banyak item-item lain yang disesuaikan dengan kriteria sebuah lab, apalagi lab virus seperti ini yang harus sesuai standar Kementerian Kesehatan,” ujar Arya saat Konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (8/4/2020).

Ia mengatakan bahwa dua buah RNA Extractor automatic dan 18 detektor PCR dapat mengetahui hasil tes positif atau negatif COVID–19 pada 9.000 – 10.000 orang per hari. Menurutnya, dalam tempo satu bulan akan dapat mencapai 300.000 tes, apabila dalam satu hari bisa dilakukan 5.000 hingga 10.000 tes.

Baca Juga: 67 Komunitas Lingkungan Berkolaborasi untuk Bantu Pemulung Aman Corona

Alat ini berhasil didatangkan dari Roche Swiss atas upaya Kementerian BUMN dari Roche Swiss. Alat ini merupakan alat yang diburu oleh berbagai negara yang bersamaan terjangkit pandemi COVID–19.

Melalui pengadaan logistik peralatan ini, ia berharap fasilitas kesehatan semakin cepat dan mudah mendata berapa banyak masyarakat yang positif tertular COVID-19. Dengan begitu, upaya penyembuhan serta memutus rantai penularan akan semakin mudah.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x