Kasus Omicron Melonjak, Presiden Jokowi: Tenang, Tidak Panik

- 29 Januari 2022, 11:30 WIB
Presiden Jokowi. Kepala Negara minta masyarakat tetap tenang terkait lonjakan kasus Omicron
Presiden Jokowi. Kepala Negara minta masyarakat tetap tenang terkait lonjakan kasus Omicron /Kanal Youtube Sekretariat Presiden

PRFMNEWS - Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintah sudah melakukan banyak persiapan guna menghadapi lonjakan kasus Covid-19 Omicron di Indonesia.

Berdasarkan data, kenaikan kasus Omicron diperkirakan masih akan terus terjadi dalam beberapa minggu ke depan.

Namun, Jokowi meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik. Masyarakat diingatkan tetap menjalani protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

Baca Juga: BREAKING ! 9 Pemain Persib Jalani Karantina karena Positif Covid-19, Manajemen Jawab Nasib di Liga 1

“Saya minta Bapak, Ibu, Saudara-saudara sekalian tetap tenang, tidak panik, laksanakan selalu protokol kesehatan, kurangi aktivitas yang tidak perlu. Saya mengajak Saudara-saudara sekalian menjaga kesehatan diri masing-masing sebaik-baiknya untuk meningkatkan imunitas,” ujar Jokowi dalam keterangannya, Jumat 28 Januari 2022.

Belajar dari lonjakan kasus varian Delta, pemerintah sudah memetakan strategi untuk menghadapi Omicron.

Perbaikan berbagai sarana dan prasarana fasilitas kesehatan disesuaikan dengan karakter varian Omicron yang berbeda dengan sebelumnya dan membutuhkan penanganan yang berbeda pula.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Omicron yang Sudah Terdeteksi di 3 Daerah, Pemprov Jabar Lakukan 3 Hal ini

Presiden menyampaikan, tidak semua kasus Omicron membutuhkan layanan langsung karena gejalanya tidak membahayakan.

“Yang paling penting meminimalkan kontak, ini akan mencegah penyebaran yang lebih luas,” tegasnya.

Bagi pasien konfirmasi COVID-19 tanpa ada gejala, Presiden meminta untuk melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah selama lima hari.

Baca Juga: Yana Mulyana: 80 Orang Kontak Erat Pasien Omicron Asal Kota Bandung

Sedangkan pasien dengan gejala ringan seperti batuk, pilek, atau demam dapat menggunakan layanan telemedisin maupun ke puskesmas atau dokter terdekat. Hal ini akan dapat mengurangi beban fasilitas kesehatan mulai dari puskesmas hingga rumah sakit.

“Ini penting agar fasilitas kesehatan kita dapat lebih fokus menangani pasien dengan gejala berat, maupun pasien-pasien penyakit lain yang membutuhkan layanan intensif,” pungkasnya.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah