Network
PRFMNEWS - Program Magang Kampus Merdeka BRI dibuka kembali pada tahun 2022 ini.
Kabar gembira bagi para mahasiswa semester 5 dan 6 yang ingin berkontribusi untuk kemajuan negeri bersama BRI.
Berbagai manfaat yang bisa diperoleh mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu yang mengikuti program unggulan BRI di bidang pendidikan tersebut.
Baca Juga: Tahun Pemulihan Ekonomi, Ini Berbagai Strategi BRI untuk Perkuat Pertumbuhan
Salah satunya yakni pengalaman persiapan memasuki dunia kerja dari salah satu BUMN terbesar, yaitu BRI.
"Kedepannya, program ini diharapkan dapat memberi banyak manfaat seperti mentor dari professional yang berdedikasi di bidangnya, pelatihan sesuai dengan bidang ilmu, sertifikat magang, project yang jelas dan terarah, penguatan relasi dan koneksi hingga pengakuan 20 SKS dari Kemendikbudristek hingga uang saku dan akomodasi," kata Direktur Human Capital BRI Agus Winardono, Senin 10 Januari 2022.
Dalam program ini, BRI menyiapkan 11 project yang dapat diikuti dengan berbagai jurusan yang informasi lebih lanjutnya dapat diakses melalui https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/.
Baca Juga: Catat Bisnis Wealth Management Tumbuh 9,2 Persen YoY, BRI Terus Akslerasi Kinerja
Periode pendaftaran hingga 14 Januari 2022. Periode Program Magang Kampus Merdeka kali ini selama enam bulan, dari 23 Februari 2022 hingga 22 Agustus 2022. Program yang diadakan sedari awal ini dilakukan secara gratis/ tanpa dipungut biaya.
Ia menjelaskan bahwa tahapan yang sedang berlangsung hingga saat ini yakni tahap pendaftaran Program Magang Kampus Merdeka Cycle 2 dengan total kebutuhan posisi sebanyak 105 orang, sedangkan calon peserta terdaftar telah mencapai 13.455 pelamar.
“Selanjutnya akan dilakukan seleksi screening administrasi, Brilian Internship Test dengan menggunakan platform, dan interview akhir," jelasnya.
Agus berharap, melalui program ini, diharapkan nantinya dapat mencetak para profesional muda yang berdedikasi tinggi, loyal, dan penuh tanggung jawab, sehingga BRI dapat berkontribusi lebih untuk Memberi Makna Indonesia melalui pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) atau Human Capital.
"Ini guna mendidik dan mengembangkan bakat-bakat para generasi muda agar lebih optimal dalam menghadapi dunia kerja," pungkasnya.***
