Kunjungi Petani Jeruk Binaan BRI, Erick Thohir Yakin Petani Bisa Jadi Miliarder

- 7 Desember 2021, 09:05 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Erick Thohir bersama Direktur Utama BRI Sunarso saat memantau dan mengunjungi klaster usaha pertanian bernama Al Barokah di Desa Tugu Mukti, Cisarua, Bandung pada Minggu, 5 Desember 2021.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Erick Thohir bersama Direktur Utama BRI Sunarso saat memantau dan mengunjungi klaster usaha pertanian bernama Al Barokah di Desa Tugu Mukti, Cisarua, Bandung pada Minggu, 5 Desember 2021. /BRI

PRFMNEWS – Banyak cara dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dalam menguatkan bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Selain memberikan bantuan permodalan, BRI juga memberikan pedampingan pada UMKM, tak terkecuali UMKM di bidang pertanian.

Salah satu UMKM yang mendapat fasilitas tersebut adalah klaster usaha Komoditas Jeruk di Desa Tugu Mukti, Cisarua, Bandung.

Pada hari Minggu, 5 Desember 2021 kemarin, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Erick Thohir bersama Direktur Utama BRI Sunarso pun datang langsung untuk memantau dan mengunjungi klaster usaha pertanian bernama Al Barokah yang telah berhasil menjalankan usahanya sejak 2015.

Baca Juga: Ini Alasan Warga Karo Kirim Satu Truk Jeruk ke Istana Merdeka, Jokowi Langsung Berikan Perintah ke Menteri PU

Pada kunjungannya, Menteri BUMN RI Erick Thohir mengatakan dengan tiga hektare (Ha) tanaman lemon dan jeruk, menunjukkan bahwa petani Indonesia juga bisa menjadi miliarder.

“Ini bisa terwujud tinggal bagaimana para petani melihat peluang pasar. Jadi, tidak hanya dengan bercocok tanam,” ungkapnya.

Erick menambahkan bahwa kedepan sebanyak 85% pinjaman BRI diberikan untuk UMKM. Sementara itu, sisanya untuk korporasi yang memiliki hubungan dengan UMKM.

Ia juga optimistis, melalui dukungan yang terus diberikan oleh BRI, akses petani Indonesia untuk naik kelas semakin mudah.

Baca Juga: Viral! Promo Jasa Sewa iPhone Murah di Media Sosial, Harganya Mulai Rp40 Ribu Aja

Baca Juga: Relawan Ketemu Mbah Katemi, Sosok Warga Terakhir di Sumbersari yang Enggan Dievakuasi dari Amukan Semeru

BRI sendiri terus fokus dalam pemberdayaan segmen UMKM tersebut. Dimana hingga penghujung kuartal III tahun 2021, penyaluran kredit UMKM BRI tumbuh 12,50% secara tahunan, dengan nilai kredit UMKM BRI yang mencapai Rp848,60 triliun. Capaian tersebut membuat porsi kredit UMKM meningkat dari 80,65% pada akhir September 2020, menjadi 82,67% pada akhir September 2021 dari total portofolio kredit BRI.

Direktur BRI Sunarso yang juga hadir dalam kunjungan tersebut mengatakan, perseroan terus melihat potensi UMKM agar kualitas produk senantiasa meningkat. Terlebih di masa pandemi saat ini, lemon menjadi salah satu jenis buah yang paling dicari karena manfaatnya terhadap kesehatan, khususnya imunitas tubuh.

“Kami melihat, untuk meningkatkan kualitas produk, perlu ada (mesin) grading sortation. Kami memberikan bantuan mesin grading yang 100% buatan lokal, yakni dari Cimahi,” ujar Sunarso.

Baca Juga: Jelang Nataru, Luhut Sampaikan PPKM Level 3 di Seluruh Wilayah Indonesia Batal

BRI yang memberikan dukungan dengan memberikan sarana dan prasarana produksi berupa mesin grader/sortir tersebut, berharap agar dukungan tersebut dapat meningkatkan efisiensi waktu kerja petani jeruk sehingga mempermudah pemasaran sesuai kriteria ukuran pasar.

Mesin grader tersebut memiliki mekanisme pengayakan dengan silinder putar yang diberi lubang-lubang dengan diameter sesuai ukuran buah jeruk. Bidang sortasi pada permukaannya dilengkapi dengan alur pemisah, sehingga dapat memisahkan jeruk sesuai dengan ukuran standar di pasar.

Selama ini, BRI terus menjalankan peran dalam pemberdayaan UMKM. Hal ini dilakukan lewat edukasi berupa pelatihan dan materi terkait ekspansi bisnis, seperti pembukuan keuangan yang baik, pelatihan usaha dan akses permodalan, hingga pengelolaan bisnis di marketplace online agar UMKM dapat menembus pasar global.

Baca Juga: Gegara Lakukan Hal Terlarang Ini, Seorang Remaja Diteror 2 Sosok Gaib saat Camping di Kaki Gunung Ciremai

Kontribusi kredit BRI pada sektor usaha pertanian jeruk juga terus meningkat, yakni sebesar 10,3% secara year-to-date (YtD). Per Desember 2020 jumlahnya Rp892 miliar, melonjak menjadi Rp984 miliar per Oktober 2021.


Selain pembiayaan, selama ini BRI juga melakukan kegiatan pemberdayaan klaster binaan dengan menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) petani agar semakin profesional. Hal ini penting untuk terus meningkatkan keberlangsungan produksi, yakni meliputi teknis budidaya, penanganan panen dan pascapanen, pemasaran, hingga pengelolaan organisasi.

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah