Hari Polwan 2021, Cerita Kombes Endang yang Masuk Polwan Berawal dari Ikut-ikutan Teman

- 1 September 2021, 15:03 WIB
Ilustrasi Polwan
Ilustrasi Polwan /Instagram @rizkadfebriii

PRFMNEWS - Tepat 1 September 2021 ini diperingati sebagai Hari Polwan ke-73. Sejarah ini bermulai dari siswa wanita pertama kepolisian pada 1 September 1948.

Sebagai seorang insan polwan, Kabid Keuangan Polda Jabar, Kombes Pol Endang Sri Wahyuni juga punya makna tersendiri dalam meperingati Hari Polwan.

Menurutnya, Hari Polwan membuat dirinya mengenang masa-masa lalu saat mendaftarkan diri sebagai polisi wanita. Siapa sangka, ternyata Endang bisa menjadi polwan berawal dari ikut-ikutan temannya.

Baca Juga: Heboh Pesan Berantai Sebut Ada Razia Zebra di Kota Bandung Digelar 31 Agustus, Polisi: Hoax

"Saat itu saya masih kelas 3 SMA dan ada pengumuman masuk polwan, temen saya pada daftar dan saya ikut-ikutan, ada 20 orang yang daftar sampai terakhir yang diterima tinggal 2 orang," ujar Endang saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Rabu 1 September 2021.

Endang daftar menjadi polwan pada tahun 1985, saat itu usianya masih 19 tahun. Sekarang usianya 55 tahun, ia sudah lebih dari 30 tahun mengabdi kepada negara.

Meski masuk polisi karena ikut-ikutan temannya, tapi setelah melewati berbagai proses akhirnya ia mencintai profesinya.

Baca Juga: Polisi Selidiki Asal Muasal Ratusan Peluru Tajam yang Dimiliki Perampok Toko Grosir di Bojongsoang

Ia ingat betul pada awal pendidikan merasa sangat tersiksa dengan berbagai latihan fisik yang diikutiya. Bahkan ia sendiri saat itu tidak mengerti apa itu tiarap dan merayap.

"Tiarap saja saya nggak ngerti, saya ikut-ikut temen saya aja, lama-lama tau dan menjadi senang juga, lalu saya lulus dan tugas polisi itu sangat dekat dengan masyarakat, kemudian saya tau step by step tugas sebagai polisi dan semakin mencintai," ungkapnya.

Tugas pertama dirinya sebagai Polwan dimulai di Jawa Timur, tepetnya Polrestabes Surabaya bagian Biro Operasional. Saat itu ia punya tugas merencanakan operasi kepolisian.

Baca Juga: Data Pengguna eHAC Diduga Bocor, Kemenkes Minta Masyarakat Uninstall Aplikasi eHAC

Kemudian ia pindah ke bagian lalu lintas (lantas), di sana ia menjalankan tugas patroli jalanan. Endang mengaku dulu tidak bisa menyetir, kemudian diajari seniornya hingga mahir mengejar-ngejar penjahat.

"Tugas saya patroli, saat itu orang jarang yang bisa membawa kendaraan motor roda 4, saya diajari senior saya karena nggak bisa nyupir, dan akhirnya sampai ahli kejar-kejar penjahat," ucapnya.

Endang juga menanggapi terkait stigma masyarakat bahwa polwan lebih kejam dan ditakuti masyarakat.

Baca Juga: Dewan Minta Persiapan PTM di Kabupaten Bandung Dipersiapkan Secara Matang

Dikatakannya, polwan hanya menjalani tugas sesuai aturan yakni tegas, tapi bukan berarti kejam. Ia juga mengamini bahwa banyak yang beranggapan polwan lebih ditakui dibanding polisi pria.

"Menurut cerita temen-temen saya memang mereka lebih takut ke polwan karena terkenal dengan ketegasannya, tapi sebenarnya kita taat aturan saja
tegas bukan berarti kejam, tapi sesuai aturan yang berlaku," katanya.

Kepada masyarakat, ia juga menyampaikan terima kasih bagi yang telah memberi ucapan dan perhatiannya kepada polwan.

"Kami jajaran polda jabar terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah memberi ucapan dan perhatian kepada kami, sehingga hari ini bisa flashback apapun yang pernah kita lakukan dan evaluasi kekurangan kita," pungkasnya.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah